Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-penetapan Dedi Mulyadi, Golkar Komunikasi Intens dengan PDI-P

Kompas.com - 01/08/2017, 21:04 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat Ade Barkah menyatakan bahwa calon gubernur/wakil gubernur Jabar dari Golkar, Dedi Mulyadi tak akan melakukan deklarasi pasca-penetapan, tetapi langsung bersosialisasi dengan jaringan partainya paling bawah.

Selain itu, pihaknya sudah berkomunikasi dengan beberapa partai, termasuk paling intens dengan PDI-P.

Ade mengatakan, Golkar sangat memungkinkan untuk membuat koalisi gemuk di Pilgub Jabar. Langkah itu sebagai peningkatan konsolidasi internal pasca-penetapan Dedi Mulyadi sebagai calon dari Golkar untuk Pilkada Jabar.

"Pak ketua (Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi) tak mau deklarasi, tapi memantapkan sosialisasi setelah mendapatkan restu jadi calon di pemilihan gubernur. Selanjutnya akan melakukan komunikasi untuk membangun koalisi dalam menetapkan pasangan calon sesuai kesepakatan partai yang berkoalisi," tambah Ade.

Baca juga: Golkar Bakal Calonkan Dedi Mulyadi dalam Pilgub Jabar

Soliditas partai merupakan salah satu kunci kemenangan, dan sebagai modal awal kemampuan partainya untuk bekerja.

Soalnya, kata Ade, di Pilgub Jabar bukan hanya modal popularitas dan elektabikitas calon saja yang dihitung survei, tetapi juga kinerja riil di lapangan menjadi poin terpenting pemenangan pilkada.

"Sudah dua kali di Pilgub Jabar, survei tertinggi tak pernah menang. Hal ini pun menjadi pengalaman dengan Pilgub Jabar sebelumnya bahwa mesin partai dan riil di lapangan yang menentukan kemenangan," tandasnya.

Baca juga: Menjajaki Kemungkinan Duet Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi

Poin terpenting lainnya adalah mitra koalisi partai yang memiliki struktur partai yang memadai. Soalnya, kata Ade, tanpa persyaratan minimal 20 kursi partai yang diwajibkan oleh KPU terpenuhi, sosok dengan popularitas dan elektabikitas tinggi sesuai survei pun tak bisa menjadi calon nantinya, terkecuali bisa mendaftarkan diri melalui jalur perseorangan.

Sehingga, jalinan konsolidasi dan koalisi partai sangat diperlukan dengan menjaga komunikasi yang baik dan saling menghormati untuk memperoleh kemenangan dalam sebuah pilkada.

"Mitra koalisi, tentunya dengan jalinan komunikasi yang baik akan menentukan hasil konsolidasi yang sejalan sampai ke pertimbangan popularitas dan elektabilitas," pungkas Ade.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyatakan hingga saat ini pihaknya belum memastikan pasangan yang akan diusung bersama Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Namun, berdasarkan survei salah satu lembaga, Idrus mengklaim Dedi memperoleh suara tertinggi bila dipasangkan dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dengan asumsi Dedi diposisikan sebagai calon wakil gubernur dan Emil sebagai calon gubernur.

"RK (Ridwan Kamil) dengan Dedi 57 persen lebih lah di 2017 ini," ujar Idrus di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (1/8/2017).

Baca juga: Sekjen Golkar: Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi Capai Hasil Survei Tertinggi

Sementara itu, jika Dedi dipasangkan dengan nama lainnya, maka perolehan suaranya lebih kecil. Idrus mencontohkan saat Dedi dipasangkan dengan politisi PAN, Desy Ratnasari, perolehan suaranya turun di bawah 50 persen namun tetap di atas 40 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com