Semua juga tahu, untuk kedekatan tersebut, Gus Ipul diganjar jabatan sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu dari Oktober 2004 hingga Mei 2007.
Setelah tak jadi menteri pun, Gus Ipul masih mendapat uluran tangan SBY melalui Partai Demokrat untuk melaju sebagai wakil gubernur Jawa Timur pada Pilgub 2008.
Pilihan taktis SBY yang jitu, sebab Gus Ipul sebagai orang yang dekat dengan Gus Dur sukses membuat suara PKB terpecah.
Suara-suara memulangkan Gus Ipul ke PDI-P pun sebetulnya sudah sempat terdengar di kalangan elit Banteng. Beberapa wacana dengan narasi nyamannya hubungan PDI-P dengan Nahdlatul Ulama dengan balutan nostalgia perjuangan Gus Dur-Megawati dapat menjadi indikasi kepulangan Gus Ipul.
Dari hitung-hitungan kekuatan pun, kedua partai dapat dengan jelas mengindikasikan bagaimana komposisi cagub-cawagub mendatang. Saat ini PKB memiliki 20 kursi di DPRD Jatim, sedangkan PDI-P memiliki 19 kursi.
Andai kesepakatan di tingkat elit partai tercapai, dengan konsekuensi menyingkirkan Khofifah Indar Parawansa, maka tak akan sulit bagi aliansi PKB-PDI-P untuk kemudian memasangkan dan memasarkan Gus Ipul dengan Risma di Jawa Timur yang memiliki kencenderungan basis massa yang nasionalis dan Islam tradisional.
Meski demikian, skenario ideal ini bukan tidak mungkin batal ketika partai lain yang berseberangan dengan PDI-P buru-buru meminang Gus Ipul. Setidaknya ada Partai Demokrat dan Gerindra yang juga tengah berburu cagub mereka.
Meskipun bukan partai dominan di Jawa Timur, kedua partai bahkan sudah berpengalaman membentuk aliansi partai yang mengantarkan Soekarwo-Saifullah Yusuf. Apalagi, aliansi keduanya di Pilkada DKI terbukti berhasil.
Pada sisi lain, ada faktor "X" yang bisa jadi membuat PDI-P terlambat bergerak. Apalagi jika bukan faktor restu Megawati. Tanpa restu Bu Mega yang mirip bintang jatuh, mana berani kader-kader PDI-P bergerak mendekati Gus Ipul yang sejatinya sudah memberikan sinyal untuk pulang kandang demi Pilgub Jatim 2018.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.