Sebelum dipukuli, almarhum Ricko sempat menunjukkan Karta Tanda Penduduk (KTP) yang berdomisili di Bandung kepada massa.
"Sebelum dipukuli dia nunjukin KTP dan bilang "aing orang Bandung, Aing orang Bandung," ujar Susilawati.
Baca juga: Polisi Sebut Ricko Dikeroyok saat Menolong Bobotoh
Namun saking banyaknya massa yang emosi, pembelaan yang ia berikan pun sia-sia. Dia dipukuli dan menjadi bulan bulanan suporter hingga akhirnya babak belur dan tak sadarkan diri.
Beberapa temannya yang sedang makan tidak tahu jika almarhum lari menuju sumber keributan. Ketika sadar ada ribut di atas barulah mereka tahu bahwa Ricko menjadi korban pemukulan.
"Iya temannya yang bareng dia enggak tahu kalau Ricko lari ke atas. Ketika terdengar suara ribut pemukulan barulah dicek. Dan beberapa ada yang manggil si bule (almarhum Ricko) diteunggeulan (dipukuli-red)," sebut Susilawati.
Saat itulah temannya berlarian membantu almarhum. Ricko yang sudah tak berdaya dibawa ke Rumah Sakit AMC Cileunyi. Kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Santo Yusuf Bandung.
Baca juga: Bobotoh Korban Pengeroyokan Meninggal Dunia
Ricko Andrean Maulana menghembuskan nafas terakhirnya di RS Santo Yusuf Bandung, kemarin Kamis(27/7/2017) sekira pukul 10.10 WIB, usai menjalani perawatan intensif selama lima hari.
Ia di kebumikan di Tempat Pemakaman Umum Cikutra, Bandung, bersebelahan dengan makam ibu dan bapaknya, kemarin Kamis(27/7/2017) sore hari. (Tribun Jabar/Wanti Puspa)
Berita ini sudah tayang di Tribun Jabar dengan judul Kronologi Meninggalnya Bobotoh, Ricko Andrean Maulana: Nahas Menghampiri saat Baju Viking Dibuka
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.