Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepatu Buatan Tris Bantu Penyandang Tunanetra Berjalan Tanpa Halangan

Kompas.com - 27/07/2017, 11:40 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Prihatin terjadap salah seorang tetangganya yang tuna netra menginspirasi Tris Prayogo (40) untuk menciptakan sepatu khusus tuna netra. Sepatu ini membantu mereka untuk berjalan kaki tanpa terganggu oleh halangan di depannya.

Sekilas sepatu tersebut tidak berbeda dengan sepatu pada umumnya. Namun ada komponen sensor yang dipasang di dalam alas kaki ini. Sensor ini bekerja mendeteksi halangan seperti jalan berlubang atau benda di depan penyandang tuna netra.

"Sepatu akan bergetar pendek jika di hadapannya ada benda, dan akan bergetar panjang jika ada lubang. Getaran akan terasa sekitar 30-40 sentimeter sebelum mencapai halangan," kata Tris saat ditemui di rumahnya di komplek Perum Depkes, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Rabu (26/7/2017).

Tris berkisah, dirinya membuat alat sensor sepatu ini karena melihat seorang tetangganya yang tiba-tiba mengalami kebutaan. Sang tetangga itu kerap kesulitan saat berjalan kaki mengingat kedua matanya tidak lagi berfungsi.

Berbekal ilmu teknik elektro semasa kuliah, Tris berupaya membantu tetangganya agar bisa mengatasi kesulitannya itu.

Baca juga: Jetnet, Inovasi Mahasiswa Undip untuk Penyandang Tuna Netra

Tris lantas mengajak sang Istri Evi Dwi Hastuti (39), serta dua orang temannya, Wahyu Hidayat dan Naskan. Mereka membentuk tim yang kemudian bekerja mulai dengan mengumpulkan ide, riset hingga uji coba berulang kali.

Tris mengatakan, riset dimulai sejak pertengahan 2014 hingga timnya berhasil membuat sepatu tersebut meskipun masih dalam bentuk prototype.

"Sebetulnya sepatu jenis apapun bisa dipakai. Karena yang terpenting adalah alat sensornya. Harus dipasang dengan modifikasi tertentu, namun tetap nyaman dan aman dipakai penyandang tuna netra," ujar Tris.

Dia menyebutkan, biaya produksi untuk sepasang sepatu ini berkisar Rp 1 juta - Rp 2 juta.

Dia merincikan, ada tiga alat sensor yang dipasang di sepatu tersebut, yakni satu prosesor dan satu baterai, yang tertanam dalam setiap sepatu.

Tris mengaku seluruh biaya pembuatan prototype sepatu ini murni sukarela. Hal ini tidak lain karena keinginan Tris dan timnya untuk membantu tetangganya.

"Harapan kami sepatu ini bisa dibuat lebih banyak, kami telah mohon dukungan pemerintah daerah dalam hal pembiayaan. Semoga sepatu ini bisa dinikmati seluruh peyandang tuna netra," ucapnya.

Baca juga: Nanang Qosim, Pemuda Tuna Netra yang Ciptakan 18 Nada Azan

Berkat sepatu ini pula, Tris bisa meraih prestasi. Sepatunya mendapat apresiasi tinggi saat penjaringan Kreativitas dan Inovasi (Krenova) tingkat Jawa Tengah tahun 2017.

"Saat ini kami sedang menyiapkan sepatu tuna netra versi 2 yang lebih canggih. Pada versi terbaru, daya batre sepatu akan otomatis terpenuhi saat dipakai berjalan kaku. Kami akan terus melakukan penyempurnaan," tuturnya.

Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina mengungkapkan kebanggaannya dengan inovasi Tris dan timnya. Hal ini sejalan dengan visi Kota Magelang sebagai kota cerdas yang mengandalkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Windarti ingin inovasi ini bisa dikembangkan dan bermanfaat bagi para disabilitas.

"PR kita adalah bagaimana memasarkannya, pemerintah melalui Balitbang akan mencarikan investor sepatu, harapannya sepatu ini bisa diproduksi banyak sehingga cost produksi bisa ditekan," ujarnya.

Kompas TV Keterbatasan penglihatan kini tak jadi halangan bagi kaum tuna netra untuk bersosialisasi melalui teknologi. Dot smartwatch hadir khusus bagi kaum tuna netra. Dengan kacamata pintar yg terhubung dengan ponsel via bluetooth, pemgguna bisa menerima pesan melalui titik" braille yg muncul bergantian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com