Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Tempuh Dialog untuk PNS Yang Terafiliasi ke HTI

Kompas.com - 26/07/2017, 21:57 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan memanggil aparatur sipil negara (ASN) atau PNS yang terafiliasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Hal ini menyusul munculnya beberapa nama yang disinyalir ikut HTI.

“Nanti tak undang, tak ajak ngobrol. Ada dua (tipe), dia secara ideologis ada di situ, dan kedua, dia ikut tapi tidak tahu,” ujar Ganjar, Rabu (26/7/2017).

Menurut Ganjar, jika ASN tersebut masuk di tipe kedua, langkah tepat adalah mengembalikan ke dalam semula. Namun berbeda jika memang sejak awal sudah terafiliasi secara ideologis.

“Kalau keblasuk dikembalikan. Dengan kembali mungkin akan lebih baik. Kita akan bina,” tambahnya.

(Baca juga: Pemda Jateng Siapkan Langkah Sistematis Telusuri PNS yang Masuk HTI)

Terkait nama-nama yang muncul, Ganjar tak sepakat jika nama-nama itu dipublikasikan. Mereka yang terlibat lebih baik diajak dialog terlebih dahulu.

"Saran saya 'ojo kesusu diumumke'. Diajak dialog dulu, kalau dialognya sudah tidak mempan, maka silahkan saja kalau diambil sikap,” tambah pria 48 tahun ini.

PIlihan dialog, sambung dia, sama seperti langkah yang diambil pemerintah saat perang di Aceh. Saat itu, banyak tokoh dan warga bergabung dalam Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dengan dialog, mantan anggota GAM bisa kembali ke ideologi bangsa.

"Ketika dulu ada GAM, GAM nya balik. Gubernurnya kalau pidato cerita, saya dulu GAM saya ini itu, dan (mengaku) kembali pada pangkuan ibu pertiwi. Ini kan baik,” tambahnya.

Pemprov Jateng sendiri saat ini tengah menyiapkan langkah sistematis untuk menelusuri keterlibatan ASN. Para ASN juga berpotensi dikeluarkan dari status kepegawaian jika kedapatan terafiliasi dengan HTI. 

Kompas TV Sikap HTI Soal Pembubaran Ormasnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com