Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditempeli Kertas Kado, Pembuat Uang Palsu di Surabaya Masih Amatir

Kompas.com - 24/07/2017, 18:57 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi menyebut produsen uang palsu di Surabaya masih amatir. Cara membuat dan bahan baku yang digunakan pun sangat sederhana.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Muhammad Iqbal mengatakan, peralatan yang digunakan untuk membuat uang palsu itu hanya mesin print, lem, dan kertas kado.

"Setelah diprint, kertas lalu ditempeli kertas kado yang sewarna dengan uang kertas lalu dilem. Cara ini masih amatir," ujarnya, Senin (24/7/2017).

Uang palsu, sambung Iqbal, diberi pita seperti uang asli pada umumnya lalu dipotong dengan gunting biasa. Uang palsu tersebut diedarkan di pasar tradisional saat malam hari di pasar tradisional di Kecamatan Karangpilang, Surabaya.

(Baca juga: Uang Palsu Beredar di Pasar Tradisional Surabaya Saat Malam Hari)

"Oleh pengedarnya sengaja ditransaksikan saat malam hari agar tidak terlalu terlihat palsu," jelasnya.

Polsek Karangpilang bersama Unit Reskrim Polrestabes Surabaya berhasil menangkap 3 pelaku dalam kasus ini setelah melakukan pengintaian dan penyelidikan. Ketiga orang tersebut terdiri dari dua pengedar dan seorang produsen.

Mereka adalah Siti Soleha (31) warga Bulak Rukem, Tuni (50) warga Jalan Kunti, dan Mala (49) warga Bulak Rukem Surabaya.

 

Uang palsu senilai Rp 1,5 juta tersebut dijual Siti kepada Tuni dan Mala seharga Rp 500.000. Dari penggeledahan di rumah Siti, polisi menyita peralatan pembuat uang palsu seperti printer, alat potong kertas, lem, dan kertas.

Ketiganya kini ditahan dan dijerat pasal 224 dan atau 245 KUHP tentang Peredaran dan Pencetakan Uang Palsu.

Kompas TV Jelang Lebaran, penukaran uang seperti sudah menjadi tradisi setiap tahunnya dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com