Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/07/2017, 19:51 WIB
|
EditorCaroline Damanik

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Memengan, Sabtu (22/7/2017). Dalam bahasa daerah Using, "memengan" berarti bermain.

Pada festival yang di gelar di halaman kantor Pemkab Banyuwangi ini, ribuan siswa dari sekolah dasar hingga SMP memainkan aneka permainan tradisional yang sudah mulai jarang dimainkan oleh anak-anak, seperti enggrang bambu, terompet janur, gasingan, bedhil-bedhilan, gobak sodor, engklek, dakon, bintang aliyan, medi-median, balap karung, klompen panjang, tarik tambang hingga dagongan.

"Kami mengenalkan permainan tradisional ini ke anak anak. Banyak yang enggak tahu contohnya dagongan. Permainan ini semacam tarik tambang tetapi didorong dan menggunakan bambu. Kami juga dibantu oleh orang-orang yang sudah tua untuk mengajari anak-anak bagaimana aturan mainnya," tutur Nur Holisah, guru SDN Gendoh, Sabtu.

Dia mengaku tidak kesulitan mengajari anak-anak didiknya bermain permainan tradisional.

"Namanya anak-anak ya pasti seneng kalau diajak dolanan di lapangan," ujarnya sambil tersenyum.

Sementara itu, Tolak (9), siswa kelas 3 SDN 6 Wongsorejo, mengaku sudah sering bermain enggrang bersama teman-temannya saat di sekolag.

"Ini buat enggrang dibantu sama guru. Seneng tapi capek," kata Tolak sambil turun dari enggrang miliknya.

Selain enggrang, Tolak mengaku juga suka bermain bedil dengan senjata yang terbuat dari pelepah daun pisang.

Festival Memengan masuk dalam agenda Banyuwangi Festival dan sudah digelar selama tiga tahun berturut-turut. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, sebagian besar anak-anak tidak mengenal permainan tradisional sehingga festival ini digelar sebagai upaya untuk mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak.

“Orangtua bisa nostalgia pada permainan yang populer di masa mereka dulu dan festival ini sebagai upaya ini untuk memperkenalkan pada anak-anaknya dan kami harap anak-anak terbiasa mainan ini karena permainan tradisional memiliki banyak unsur gotong-royong dan kebersamaan. Berbeda dengan permainan modern yang individualistis,” pungkas Anas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Regional
Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Regional
Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Regional
Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Regional
Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Regional
Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Regional
Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Regional
Menggagas Komisi Antisipasi Konflik di Maluku

Menggagas Komisi Antisipasi Konflik di Maluku

Regional
Pemprov Kaltim Raih Dua Penghargaan APBD Award, Gubernur Isran: Berkat Peran Aktif Masyarakat

Pemprov Kaltim Raih Dua Penghargaan APBD Award, Gubernur Isran: Berkat Peran Aktif Masyarakat

Regional
Ganjar Pastikan Sudah Gerak Cepat Tangani Kerusakan Jalan di Jateng

Ganjar Pastikan Sudah Gerak Cepat Tangani Kerusakan Jalan di Jateng

Regional
Rakorsus 2023, Diskominfo Paparkan 7 Inovasi dan Kontribusi untuk Resiliensi Kota Makassar

Rakorsus 2023, Diskominfo Paparkan 7 Inovasi dan Kontribusi untuk Resiliensi Kota Makassar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke