Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tahan Kabur Terus, Buronan Telepon Minta Polisi Datang Menjemput

Kompas.com - 18/07/2017, 15:50 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Herman Susilo, tahanan Rutan Kelas II B Sialang Bungkuk, Pekanbaru, meminta kepada keluarga agar menghubungi polisi untuk datang menjemputnya setelah dirinya dua bulan kabur.

Herman, tahanan kasus narkoba ini, tidak tahan dengan kondisi harus hidup berpindah-pindah pasca-kabur dari rutan, 5 Mei lalu.

Kasubag Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Dodi Vivino, mengatakan, Herman dijemput dan diamankan polisi dari Polda Riau di rumah temannya di Pekanbaru, Senin (17/7/2017).

"Jadi selama pelariannya, tahanan ini hidup berpindah-pindah. Awalnya kabur ke daerah Kubang Raya, kemudian meminjam uang temannya untuk melanjutkan pelarian ke Pasir Pengeraian, Kabupaten Rohul," kata Dodi, Selasa (18/7/2017).

Selama di Pasir Pengaraian, Herman hidup berpindah-pindah dari satu teman ke temannya yang lain.

(Baca juga: Tahanan Kabur Dievakuasi Bertahap ke Lapas Pekanbaru)

Hari-hari yang dilaluinya selama kabur membuatnya tidak tenang. Terakhir, dia memilih balik ke Pekanbaru dan menghubungi keluarganya.

"Saat di Pekanbaru inilah, tahanan bernama Herman meminta pihak keluarga menghubungi polisi agar menjemputnya," ujar Dodi.

"Saya menyesal kabur dari rutan. Selama dalam pelarian hidup saya tidak tenang. Langkah saya terbatas," ungkap Herman saat ditemui di tahanan Mapolresta Pekanbaru.

Herman sebelumnya ditangkap Tim Opsnal Polsek Lima Puluh atas kepemilikan satu kilogram ganja. Selain Herman, polisi juga meringkus dua rekannya saat di kediamannya pada Mei 2017 silam.

Berita ini telah tayang di Tribun Jabar, Selasa (18/7/2017), dengan judul: Tak Tenang Jadi Pelarian, Tahanan Kabur Ini Minta Dijemput Polisi

 

Kompas TV Bisnis Tersembunyi dalam Penjara (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com