Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/07/2017, 19:04 WIB
|
EditorErlangga Djumena

BAUBAU, KOMPAS.com – Riko seorang bocah yang berusia 8 tahun di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, sudah harus menjadi tulang punggung keluarga. Ayahnya, La Utu telah meninggal dunia sejak tiga tahun lalu, sementara sang ibu, Wa Eko (27), saat ini memiliki keterbelakangan mental dan menderita penyakit tumor di kepalanya.

Dia pun setiap hari harus membanting tulang untuk mencari uang agar bisa membeli beras untuk makan buat ibu dan seorang adiknya, Wulan yang berusia 7 tahun.

“Sepulang sekolah saya jual ikan dan cari agar-agar (rumput laut) untuk buat makan. Uangnya buat mama, biasa dapat uang jual ikan Rp 2.000 dan agar-agar Rp 8.000,” kata Riko, Senin (17/7/2017).

Saat ini Riko duduk di kelas 3 dan Wulan duduk di kelas 2 di SD 1 Bataraguru di Kelurahan Palabusa, Kecamatan Lowu-lowu.

Baca juga: Kisah Bocah Selfi Sendirian Urus Kakeknya yang Lumpuh

Usai pulang sekolah, keduanya sudah membagi tugas merapikan rumah panggung berukuran 3x4 meter dan berdinding jalajah. Tak ada sekat antara kamar dengan dapur dalam rumah tersebut.

Setiap harinya Riko harus mengambil air di rumah tetangganya, sementara Wulan adiknya mencuci piring.

Setelah itu Wulan menjaga ibunya dan Riko keluar menjual ikan milik para nelayan yang juga masih tetangganya.

Ia berjalan berkeliling kampung sambil berjualan ikan. Dari hasil jualan ikan, ia mendapatkan upah Rp 2.000.

Setelah berjualan ikan, bocah lelaki ini kemudian menuju ke pantai dan mengikat rumput laut bersama para warga lainnya. Dari hasil ikat rumput laut, Riko mendapatkan upah sebesar Rp 8.000 dan uang tersebut ia berikan kepada ibunya.

Seorang tetangga Riko, Erlina, mengaku salut dengan perjuangan Riko yang masih berusia 8 tahun namun sudah mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menghidupi ibu dan seorang adiknya.

“Dia ini sudah termasuk tulang punggung keluarganya. Kalau sudah pulang sekolah dia harus jualan ikan dapat upah dari situ, lalu cari rumput laut dan dikasih orang sehingga dapat upah, apalagi mereka hanya hidup bertiga saja,” ucap Erlina.

Baca juga: Cerita Bocah Penemu Listrik dari Pohon Kedondong Tolak Tawaran Panglima TNI, lalu Pilih Beasiswa Kemenag

Kompas TV Bocah Usia 5 Tahun Ini Derita Penyempitan Usus

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke