Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Donor di Desa Ini Sudah Sumbangkan 9.287 Kantong Darah

Kompas.com - 16/07/2017, 21:03 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI,KOMPAS.com - Desa Gendoh Kecamatan Sempu, memiliki kelompok donor darah yang dirikan sejak tahun 1986. Kelompok yang diberi nama Koral tersebut saat ini memiliki anggota sebanyak 613 orang yang sebagian besar berasal dari Desa Gendoh Banyuwangi.

Sumarno (63), ketua Kelompok donor darah Koral kepada Kompas.com Minggu (16/7/2017) menceritakan kelompok donor darah di Desa Gendoh awalnya adalah komunitas radio amartir yang didirikan untuk ajang silaturahmi antar warga di Desa Gendoh.

Lalu pada tahun 1986, ada salah satu warga Desa Gendoh yang membutuhkan darah namun stok darah di PMI sedang habis. Saat itu mereka langsung berinisiatif mengadakan donor darah di desa mereka untuk pertama kali pada tanggal 21 September 1986 dan berhasil mengumpulkan 44 kantong darah.

"Koral sendiri singkatan dari Komunikasi Remaja Antar Lingkungan dan sejak donor darah yang pertama pada tahun 1986 sampai hari ini kami rutin menggelar donor darah minimal 3 bulan sekali. Ini adalah gerakan kemanusian inisiatif dari masyarakat desa Gendoh. Saat itu usia saya masih 32 tahun dan anggota koral hanya sekitar 20 an orang" jelas laki-laki kelahiran 1954 tersebut.

Baca juga: Penasaran Golongan Darah, Buruh Bongkar Muat Ikut Donor

Untuk tempat donor darah, biasanya diselenggarakan di sekolah atau di balai desa namun sejak tahun 2014, lokasi donor darah dipindahkan ke Ruang Terbuka Hijau Gendoh yang berada di dekat jalan raya sehingga banyak masyarakat yang melintas berinisiatif ikut mendonorkan darah.

"Sekarang tanpa disuruh banyak yang mau secara sukarela mendonorkan darah tapi waktu 30 tahun lalu susah mengajak orang donor darah. Kita harus datangi orang satu per satu. Memberikan penjelasan kepada mereka," jelasnya.

Sejak didirikan tahun 1986, Sumarno mengaku selalu mencatat jumlah kantong darah yang didapatkan, lokasi, dan tanggal penyelenggaraan dan peserta donor darah yang ikut.

Sejak tahun 1986 total kegiatan donor darah yang sudah dilakukan mencapai 114 kali dan berhasil mengumpulkan 9.287 kantong darah dari 613 pendonor darah.

Rinciannya adalah pendonor darah AB sebanyak 58 orang, darah A 151 orang, golongan darah B sebanyak 205 orang dan darah O sebanyak 209 orang.

"Kami punya data golongan darah anggota Koral dan kapan terakhir mereka donor, jadi jika ada yang membutuhkan kita langsung hubungi pendonor yang bisa.Kita ikhlas mendonorkan darah tanpa imbalan apapun. Biasanya disediakan kendaraan untuk diantar ke PMI tapi kalau pihak yang butuh donor tidak mampu ya kami berinisiatif untuk berangkat sendiri," ucapnya.

Hingga saat ini ada tiga anggota Koral yang sudah mendapakatanyatkan penghargaan Satya Lencana Donor Darah dari presiden salah satunya adalah Sumarno sendiri yang sudah mendonorkan darah sebanyak 110 kali.

"Terakhir saya donor darah akhir tahun 2016 lalu dan berhenti karena alasan medis. Saya sakit pembengkakan jantung jadi konsumsi obat-obatan dan enggak boleh donor darah dengan dokter. Dan mungkin saya yang paling tua di komunitas ini," jelasnya.

 

Baca juga: Stok Darah Menipis, PMI Jemput Donor

Hal senada dijelaskan Prastono Sudarso, sekretaris Koral kepada Kompas.com Minggu (16/7/2017).

Lelaki yang berprofesi sebagai guru SD ini sudah melakukan donor darah 34 kali dan pertama kali donor saat usianya belum menginjak 20 tahun.

"34 itu yang tercatat, ada juga yang tidak tercatat," katanya sambil tersenyum.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com