Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"6 Tahun Tak Ada Kabar, Ibu Kangen Sekali dengan Atika..."

Kompas.com - 15/07/2017, 15:17 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com - Sutarti (51), warga Desa Banaran, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, tak kuasa menahan tangis saat bercerita tentang anak pertamanya, Atika Yanuarani (31), yang tak pernah ada kabarnya hingga kini.

Pasalnya sudah enam tahun lebih, anak perempuannya itu tidak pulang dan mengirim kabar setelah bekerja sebagai tenaga kerja wanita di Hongkong.

"Saya merestui Atika bekerja di luar negeri karena ia ingin membahagiakan ibu dan adiknya. Makanya saya memberikan izin ia bekerja lagi sepulang menjadi TKW di Singapura," kata Sutarti, Rabu (12/7/2017) siang.

Ibu dua anak ini bercerita, saat Atika berangkat kerja ke Hongkong pada tahun 2011, Atika sempat terus memberi kabar selama dua bulan di awal.

Setelah dua bulan berlalu, Atika tak pernah lagi menghubunginya hingga kini. Padahal, lanjjut Sutarti, Atika sangat diharapkan menjadi tulang punggung keluarga setelah sang ibu bercerai.

Sehari-hari, untuk menghidupi keluarganya, Sutarti hanya mengandalkan usaha warung kopi di depan rumahnya. Namun penghasilan itu pas-pasan.

Sutarti menuturkan, sebelum bekerja menjadi TKW di Hongkong, putri pertamanya itu pernah dua tahun bekerja di Singapura pada tahun 2008-2009. Selama bekerja sebagai TKW di Singapura, Atika sering meneleponnya.

Dia pun merasa lega karena meski berada di luar negeri, Atika tidak putus berkomunikasi dengan keluarganya. Hal itu menjadikan keluarga tenang dan tidak khawatir dengan kondisi Atika kendati hidup di luar negeri.

"Meski anak saya tidak lulus SMA tetapi dia pernah bekerja menjadi TKW di Singapura selama dua tahun," tutur Sutarti sambil memegangi foto Atika.

(Baca juga: Saat Jokowi Bertanya tentang Pancasila kepada 2 TKW Hong Kong)

Sepulang dari Singapura, lanjut Sutarti, Atika memberikan uang hasil jerih payahnya selama bekerja dua tahun di Singapura.

Dua tahun berada di rumah, Atika lalu berpamitan berangkat ke Hongkong menjadi TKW sekitar tahun 2011. Saat bekerja di Hongkong, Atika hanya menelepon ibunya hanya sekali.

"Dia menelepon hanya menanyakan kabar saya dan adiknya. Setelah itu ia sama sekali tidak pernah menelpon saya lagi," tutur Sutarti.

Dia tidak mengetahui penyebab dan alasan Atika tak lagi memberikan kabar hingga pulang ke rumah. Padahal sebelum berangkat kerja, hubungan Atika dengan dirinya dan keluarga tidak ada persoalan.

"Atika itu anak yang baik. Kami tidak pernah bertengkar atau memarahinya. Atika juga tidak memiliki musuh di sini," ujarnya.

Sutarti menambahkan, sekitar tiga tahun yang lalu, tetangganya yang pernah bekerja di Hongkong pernah bertemu Atika di negeri penduduk bermata sipit itu. Namun saat dia meminta nomer ponselnya, Atika enggan memberikan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com