Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaring Apolo, Inovasi Azis untuk Ganti Cantrang dengan Alat yang Efektif dan Ramah Lingkungan

Kompas.com - 14/07/2017, 15:11 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

Untuk satu kapal ukuran 5GT misalnya, jaring yang digunakan berdiameter 4 hingga 6 meter, dengan tinggi alat 3,2 meter, tinggi jaring 10-20 meter dengan panjang 20-30 meter. Tali jaring panjangnya 60 meter, serta tali jaring berukuran 10-12 milimeter.

Sementara yang paling besar, jaring berdiameter 18 sampai 24 meter, tinggi alat 10-15 meter, tinggi jaring 10-100 meter dengan panjang tali 200 meter. Untuk paling besar, tali jaring berukuran 20-24 milimeter.

Keunggulan lainnya, sambung dia, alat tersebut cocok digunakan di negara kepulauan seperti Indonesia. Jaring bisa beroperasi di atas karang atau di sela-sela karang, sehingga memungkinkan ikan yang harganya mahal bisa masuk dalam perangkap jaring.

“Dengan ini, pasti nelayan akan lebih kaya. Kapal kecil saja bisa 10 kilogram per hari, bisa dapat miliaran. Orang pulau beruntung karena alat kecil bisa masuk,” sebutnya.

Baca juga: Presiden Jokowi: Sus, Jangan Diteruskan Urusan Cantrang...

Desain alat tangkap ikan jenis Apolo dan Kelelawar karya Azis Tarsono, warga Batang, Jawa TengahKOMPAS.com/Nazar Nurdin Desain alat tangkap ikan jenis Apolo dan Kelelawar karya Azis Tarsono, warga Batang, Jawa Tengah
Dipuji Susi

Jaring kreasinya ini sempat dipuji Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Azis kala itu diundang ke Jakarta bertemu dengan Susi pada akhir 2016 lalu, dan jaring impiannya disambut baik oleh menteri perempuan asal Pangandaran itu.

Kepala Unit Pelayanan dan Pengoperasian Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi Bappeda Jawa Tengah Hatta H. Yunus mengatakan, alat buatan Azis perlu didukung karena sebagai bentuk inovasi masyarakat.

Pihaknya pun berupaya mempromosikan hasil inovasi Azis di ajang lomba kreativitas dan inovasi masyarakat (krenova) untuk dikembangkan lebih lanjut. Pihaknya juga menyambungkan agar perbankan memberi akses modal terhadap pengembangan alat buatan Azis.

“Kami juga mengawal hak kekayaan intelektual (HAKI)-nya. Kalau terdengar orang lain pasti bisa diklaim yang lain,” ucapnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah Lalu M Syafriadi juga memuji alat ciptaan Azis soal alat tangkap itu. Pihaknya mendorong agar jaring kelelawar dan apolo itu segera direalisasikan, sehingga bisa digunakan nelayan. Alat ini dapat menjadi salah alternatif mengganti alat tangkap cantrang.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2/PERMEN-KP/2015, nelayan diarang menggunakan alat tangkap cantrang karena dapat merusak lingkungan. Namun, nelayan khususnya di Jawa Tengah mendapat dispensasi untuk menggunakan alat itu dalam masa transisi.

Sejauh ini, pemerintah menyiapkan sembilan jenis alat tangkap yang bisa mengganti cantrang. Salah satu jenis yang disiapkan gill net atau jaring insang dengan pola menjebak ikan.

Baca juga: Menteri Susi Minta Urusan Cantrang Jangan Dijadikan Komoditas Politik

Kompas TV Susi Pudjiastuti mengaku tak bisa bicara banyak terkait alat penangkap ikan jenis cantrang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com