Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kelurahan Ini, Warga Urus Administrasi Kependudukan Melalui Android

Kompas.com - 14/07/2017, 12:28 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah terus berinovasi untuk mempercepat pelayanan publik seiring berkembangnya teknologi. Seperti yang dilakukan Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Kelurahan yang ada di tengah Kota Malang itu menerapkan aplikasi berbasis android untuk pelayanan pengurusan administrasi kependudukan bagi warganya. Aplikasi itu diberi nama Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan Kelurahan Dinoyo (Sakdino).

Lurah Dinoyo, Arif Tri Sastyawan mengatakan, dengan aplikasi itu, 17.462 warganya tidak perlu lagi mendatangi kantor kelurahan untuk mengurus surat-surat.

Warga tinggal mengunduh aplikasi tersebut dan mendaftar cukup dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera dalam e-KTP.

"Warga yang sudah punya rekaman e-KTP dan punya android bisa mengakses aplikasi ini," tuturnya, Jumat (14/7/2017).

(Baca juga: Berantas Pungli, Soto Lamongan Berbasis Android Diluncurkan)

Setelah mendaftar atau melakukan login, warga akan melihat fitur pelayanan yang sudah tersedia.

Ada tujuh jenis pelayanan yang bisa diakses, yakni pengurusan NPWP, Surat Kelakuan Baik, Surat Pindah Keluar, Surat Keterangan Tidak Mampu, Surat Keterangan Usaha, Surat Usaha Mikro, dan Surat Pernyataan Miskin.

Cara mengoperasikannya gampang. Warga tinggal mengklik surat yang dibutuhkan. Setelah itu, sistem dalam android akan memberikan notifikasi ke Ketua RT dan RW setempat untuk mendapatkan persetujuan.

Setelah itu, notifikasi akan sampai ke petugas kelurahan untuk dilakukan pengurusan surat yang sudah di klik oleh warga. "Jadi warga tidak perlu datang ke RT, RW, dan kelurahan," katanya.

(Baca juga: Tingkatkan Pelayanan, Polisi Sukabumi Luncurkan Aplikasi E-Moci)

Setelah surat selesai dikerjakan oleh petugas kelurahan, terdapat laporan di dalam aplikasi itu. Sehingga warga bisa melihat progress permohonan surat kependudukan yang diajukannya.

"Misalnya masih menunggu persetujuan dari RT, itu terlihat. Kalau RT tidak menyetujui, Ketua RT memberikan alasan di aplikasi ini," jelasnya.

Setelah pembuatan surat yang diajukan selesai, warga lalu diminta untuk datang ke kelurahan untuk mengambilnya. Namun jika ada warga yang mengurus dari luar kelurahan, petugas kelurahan bersedia untuk mengantarkan surat itu melalui jasa pengiriman.

"Misalnya ada warga Kelurahan Dinoyo yang sedang berada di Jakarta, bisa dikirim ke alamat yang bersangkutan," ungkapnya.

Arif menjelaskan, pengurusan administrasi kependudukan di kelurahannya memang banyak. Rata-rata, dalam sehari pihaknya menerima 100 permohonan.

Dengan adanya aplikasi ini, warga di kelurahannya bisa mendapat kemudahan dalam mengurus administrasi kependudukan. Ke depan, pihaknya akan terus mengembangkan inovasi ini termasuk membuat aplikasi yang sama untuk sistem selain android.

Kompas TV Bagaimana evaluasi Kementerian Perhubungan dan pelayanan bagi masyarakat dengan sejumlah moda transportasi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com