Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecah Ban Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol Ungaran-Bawen, 1 Tewas

Kompas.com - 13/07/2017, 05:23 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Tiga kendaraan terlibat tabrakan beruntun di ruas tol Ungaran- Bawen, tepatnya di kilometer 25.500 B (arah Semarang).

Berdasarkan laporan resmi, titik kecelakaan berada di wilayah Desa Beji, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Rabu (12/7/2017) malam. Satu orang dilaporkan tewas di lokasi kejadian, sementara dua lainnya mengalami luka berat.

Korban tewas bernama Ghazali Bustanul Arifin (55), warga Banyumanik, Kota Semarang. Korban diketahui sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Salatiga.

Sementara dua korban yang mengalami luka- luka yakni Bambang Sudiarno (62) dan Ivan Defianto (27) keduanya warga Pajang Wetan Pekalongan. Keduanya dirujuk ke RS Colombia Semarang setelah sebelumnya ditangani di RSUD Ungaran.

(Baca juga: Kecelakaan Beruntun Melibatkan Kawasaki Ninja dan Honda Supra X)

Kecelakaan tersebut melibatkan Toyota Rush Nopol H 27 B, Toyota Alpard Nopol H 1 LG, dengan Bus PO Rosalia Indah nopol AD 1602 AU.

Kejadian bermula saat mobil Panther H 8938 KF yang dikemudikan Mustaqim (55) warga Kebonharjo, Semarang Utara, mengalami ban pecah di sekitar lokasi kejadian. Mobil tersebut oleng hingga menabrak pembantas jalan.

"Ban saya pecah hingga mobil saya oleng dan menabrak pembatas jalan. Tapi saya lihat keluarga saya di dalam mobil tidak ada yang terluka," kata Mustaqim, saat dimintai keterangan di Mako Satlantas Polres Semarang, Rabu Malam.

Kemudian Mustaqim memarkir kendaraannya di pinggir jalan lajur kiri sambil menyalakan lampu hazard. Beberapa saat kemudian dia melihat sebuah bus melaju kencang beriringan dengan mobil Toyota Rush warna hitam.

(Tiga Orang Tewas dalam Kecelakaan Beruntun di Gunungkidul)

Tanpa sebab yang jelas, dari kejauhan Mustaqim melihat mobil Toyota Rush oleng menabrak besi pembatas kiri jalan. "Sedangkan busnya tetap melaju. Karena ada kejadian itu, semua mobil yang ada di belakangnya semua berhenti," ujarnya.

Menurut Mustaqim, ketika semua mobil berhenti di lokasi tersebut, dari arah Bawen menuju Ungaran melaju kencang bus PO Rosalisa Indah yang dikemudikan Purnawan Puji Hastono (43) warga Klego Boyolali.

"Bus Rosalia menabrak mobil yang pada berhenti, termasuk mobil Alpard. Padahal mobil tersebut sudah pasang lampu hazard," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kanit Laka Polres Semarang, Ipda Supeno mengungkapkan, kecelakaan karambol tersebut terjadi sekitar jam 19.30 WIB.

Ia membenarkan bahwa kecelakaan itu berawal saat mobil Isuzu Panther bernomor polisi H 8938 KF yang dikemudikan oleh Mustaqim mengalami pecah ban dan menabrak pembatas jalan sisi kiri.

"Posisi berhentinya mobil Isuzu Panther ini tidak lurus dan bagian belakangnya masih berada di area badan jalan," kata Supeno.

(Baca juga: 11 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Bogor, Dua Luka Berat)

Tak berselang lama, melintas Toyota Rush yang dikemudikan Ghazali Bustanul Arifin di lokasi. Diduga kendaraan dinas Kepala Dinas Pemkot Salatiga kaget dan mencoba menghindari mobil Isuzu Panther yang tengah mengganti ban.

Pengemudi Rush tidak bisa mengendalikan mobilnya kemudian terguling hingga berbalik arah. Pada saat bersamaan, mobil Toyota Alphard yang berjalan di belakangnya berhenti untuk menghindari tabrakan.

"Dari belakang muncul bus PO Rosalia Indah jurusan Wonogiri-Merak dan menabrak Alphard. Kejadian ini masih kita tangani," pungkasnya.

Kompas TV Anak Balita Meninggal Akibat Kecelakaan Beruntun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com