Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Kanker Tulang hingga Tak Bisa Jalan, Ketty Tulis Puisi "Secercah Harapan"

Kompas.com - 12/07/2017, 17:20 WIB

Sementara itu, alasan kedua adalah kekhawatiran Nilawaty bahwa Ketty mengalami depresi lantaran kondisi yang tidak juga membaik. Kedua kakinya semakin mengecil. Ketty sekarang bahkan sudah tak bisa berjalan sama sekali.

"Kalau mau apa-apa sekarang harus minta tolong mama. Kalau nggak ada mama, terpaksa ditahan-tahan. Lapar atau haus juga ditahan," kata Ketty.

Sering Ketty harus menahan haus dan lapar satu harian, juga menahan buang air.

Jika mendapat pekerjaan tambahan, Nilawaty bisa pulang hingga larut malam. Adiknya, Reihan, yang kadang-kadang ditinggalkan bersamanya di rumah, tidak dapat membantu apa-apa. Reihan baru empat tahun.

"Mau enggak mau harus kerja juga. Kadang dari jam 8 pagi. Kadang siang baru keluar. Kalau saya kerja, terpaksa Ketty di rumah. Saya kasihan. Kadang enggak tega. Terbayang bagaimana dia kesulitan. Tapi mau bagaimana lagi," katanya.

Puisi

Ketty terlahir dengan nama Siti Khadijah, mengikut nama istri Nabi Muhammad SAW, agar dapat meneladani perempuan mulia itu. Meneladani sifat dan perilaku, juga kecerdasannya.

Oleh kawan-kawannya, dia lalu disapa Ketty, konon berawal dari suku kata 'ti' pada nama depannya. Ketty tumbuh menjadi anak yang selalu menyenangkan di antara kawan-kawannya, penurut dan patuh dan hormat pada orangtua dan orang-orang yang lebih tua.

Di sekolahnya, SD Muhammadiyah 04, Medan Belawan, Ketty selalu berprestasi.

"Waktu naik-naikan dari kelas empat ke kelas lima dia rangking tiga umum. Pintar anaknya, banyak punya bakat juga. Dia sering lolos seleksi untk mengikuti berbagai perlombaan. Seperti lomba puisi, menari, dan lainnya," kata Jumini, gurunya.

Menurut Jumini, Ketty menonjol dalam pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

"Satu kali Ketty pernah bilang dia bercita-cita jadi duta besar," ujarnya.

Meski menderita Osteosarcoma, Ketty masih punya harapan untuk sembuh meski dia juga tak yakin biaya yang dibutuhkan sangat besar.

"Aku tahu Mama enggak punya uang untuk membawa aku berobat. Maka setiap malam aku berdoa sama Tuhan. Aku mengaji supaya Tuhan memberikan aku kesembuhan. Aku yakin suatu hari Tuhan pasti tolong kami," kata Ketty.

Harapan untuk sembuh terus dijaga Ketty. Dia tetap menjaga semangat. Seperti ditulisnya pula dalam puisi berjudul "Secercah Harapan".

"Ya Allah ya Tuhanku...
Kau maha pendengar doaku.
Dalam diriku ada tersimpan permata.
Hanya buat seorang mama"

Di sisi kasur tempatnya sehari-hari berbaring, buku-buku bertumpuk. Ada buku bacaan populer ada buku-buku pelajaran. Ketty menyimpan harapan untuk sembuh dan suatu saat bersekolah kembali. (Arjuna Bakkara)

Berita ini telah tayang di Tribun Medan, Selasa (11/7/2017), dengan judul: Ketty Ingin Sembuh dan Sekolah Lagi

 

 

Kompas TV Siswa Penderita Kanker Tulang Ikut UN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com