Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nenek 89 Tahun Terjebak dalam Kebakaran Selama 1 Jam karena Dikurung di Rumah

Kompas.com - 12/07/2017, 12:05 WIB

SIANTAR, KOMPAS.com - Nenek Nurjani Sikumbang (89) lemas saat digendong polisi dan Satpol PP setelah dirinya terjebak di dalam kobaran api selama kurang lebih satu jam dalam kebakaran yang menghanguskan lima rumah di Jalan Lokomotif Kelurahan Melayu, Siantar Utara, Senin (10/7/2017) siang.

Perempuan yang kerap disapa Nek Jani itu awalnya dikira warga sudah dievakuasi keluar dari rumah Padri Sikumbang yang terbakar saat proses pemadaman. Namun, ternyata dia belum dievakuasi.

Nek Jani baru ditemukan dan dievakuasi keluar rumah sekitar pukul 15.25 WIB atau sekitar satu jam setelah kebakaran. Kondisinya yang sebelumnya sudah lemah dan sulit berjalan membuat Nek Jani tak bisa keluar sendiri dari rumah.

Nenek renta ini ditemukan di kamar mandi dan langsung digendong seorang anggota Babinkamtibmas Polres Siantar bermarga Sembiring dibantu Satpol PP bernama Simsim Sitohang.

"Nenek itu kami temukan berada di kamar mandi. Kondisinya kena luka bakar juga," kata Sembiring.

(Baca juga: Mbah Parni, Nenek yang Mengaku Berusia 117 Tahun di Kulon Progo)

Saat dievakuasi, kondisi Nek Jani penuh bekas luka bakar di bagian paha, leher dan lengan dan dahinya. Nek Jani selamat dan kini dirawat intenaif di RSUD Djasamen Saragih.

"Nenek itu lalu dibawa ke RSU Djasamen Saragih. Kondisinya sudah lemah dan terpaksa digendong untuk menyelamatkannya. Sekarang sudah dirawat intensif," kata Danton Romeo Pemadam Kebakaran Pemko Siantar, Rens Sitompul.

"Tadi nenek itu ditolong orang warga dibantu pihak Damkar. Kondisinya selamat, tapi sempat terbakar nenek itu ada di paha dan lengannya juga," kata pihak keluarga.

Dokter RSU Djasamen Saragih, dr Leo Lumbangaol mengatakan, tubuh Nek Jani mengalami luka bakar sekitar 50 persen.

Sebelumnya, cucu Nek Jani, VS, menyebutkan bahwa neneknya sudah pikun dan kerap pergi meninggalkan rumah namun tak ingat jalan pulang. VS lalu menuturkan, keluarganya terpaksa mengurung Nek Jani d‎i dalam rumah.

"Nenek kami itu sudah pikun. Kalau pun bisa pulang karena diantar orang ajalah. Nenekku ini umur 89, suka lari-lari dari rumah, makanya kami kurung," ujar VS.

Pihak Damkar kesulitan menembus akses jalan lantaran banyaknya parkiran sepeda motor dan warga yang menonton di Jalan Lokomotif Siantar Utara.

Sulitnya akses masuk ke lokasi kejadian membuat mobil pemadam kebakaran, baik itu milik Pemerintah Kota (Pemko) Siantar mau pun PT STTC, terpaksa menembakkan airnya dari seberang lintasan rel kereta api.

Pihak pemadam kebakaran berupaya memadamkan kobaran api yang mulai menjalar ke samping kiri dan kanan serta bagian belakang dan atap rumah yang terbakar itu.

"Tadi butuh waktu satu jam pemadaman. Kami kesulitan akses ke TKP tadi. Ini paling tinggal setengah jam saja sudah padam semuanya," katanya.

Sejumlah saksi mata mengatakan, api muncul dan langsung membumbung tinggi berasal dari rumah semi permanen Khairuddin Chaniago-Fatmawati.

"Api diduga berasal dari rumah Khairuddin Chaniago-Fatmawati akibat korsleting. Hal ini disampaukan korban kepada kami," kata Danton Kebakaran Pemko Siantar Rens Sitompul.

Namun beredar juga kabar, kalau api membesar disebabkan ledakan tabung gas di rumah Khairuddin Chaniago. Berdasarkan pantauan, sejumlah tabung gas menghitam pasca-kebakaran.

Adapun rumah yang terbakar adalah rumah Yusrizal Lubis(47) PNS Pemko Siantar, Khairuddin Pulungan (55) pegawai Bank Sumut, Khairuddin Chaniago, Pandri Sikumbang, dan rumah Dori Maradoni.

Berita ini telah tayang di Tribun Medan, Senin (10/7/2017), dengan judul: Satu Jam Nenek Nurjani Terjebak Kobaran Api Kebakaran

 

 

 

Kompas TV Di usianya yang ke-82, nenek asal Jepang ini masih aktif memainkan lagu melalui piringan hitam di meja DJ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com