Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Budayawan Lintas Iman Meriahkan Imamat Seorang Pastor Katolik

Kompas.com - 12/07/2017, 07:57 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sebuah perayaan ulang tahun menandai Imamat seorang pastor di Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu (8/7/2017) malam lalu.

Imamat dirayakan dalam suasana budaya interreligius, yakni dengan menampilan sejumlah seniman dan budayawan lintas iman.

Adalah Romo Aloys Budi Purnomo Pr, pemimpin umat Katolik Paroki Ungaran dan Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang merayakan Hari Ulang Tahun ke-21 imamatnya di halaman Gereja Kristus Raja Ungaran.

Sejumlah seniman dan budayawan yang hadir dari Kabupaten Semarang antara lain, pelukis dan pematung Soetikno dari Sanggar Seni Tosan Aji Gedongsongo, pelukis Kariman dan Basuki yang keduanya beragama Islam.

(Baca juga: Pesantren Ini Kerap Jadi Tempat Belajar Islam Toleran Pelajar Asing)

Pandhemen tembang Macapat Broto dari Gereja Kristen Jawa Siwakul yang melantunkan tembang 'Macapat Maskumambang' dan 'Dhandanggula'. Kemudian dari seniman tari ada Sarwan, penggiat tari Gedongsongo yang juga seorang Buddhis dan juga Don Siwi Tanto.

Penari lainnya yang hadir adalah Betty, seorang muslimah. Penggiat Merti Tirta Lestari dan Kerukunan Pemuda Masjid Al-Fadlil Genuk Barat, Mahesty Lutfy dan Enjang juga turut hadir. Selain itu hadir pula Surono dari Macapat Candi Gedongsongo.

Sementara dari Kota Semarang hadir tiga penari sufi dari Pondok Pesantren Al Islah Tembalang, yakni Ilham, Sodiq dan Fukron, serta Kang Ujang dan Panji kakak beradik pemain siter dan kecapi yang juga santri dari pondok pesantren asuhan KH Budi Harjono tersebut.

Para penari sufi dan pemetik kecapi ini tidak hanya hadir, tetapi juga sebagai penampil dalam acara yang dihelat di pelataran gereja Katolik terbesar di Kabupaten Semarang.

(Baca juga: Bertemu Dubes Negara Eropa, Cak Imin Ingin Jelaskan Islam yang Toleran)

Sastrawan dari Komunitas Sastra Pelataran Kota Semarang, Agus Dewa datang bersama istri. Aktivis merawat korban stigma PKI-Srikandi Lintas Agama (SriLA) pasangan suami istri Yan Yunantyo Adi- Niken.

Tak ketinggalan aktivis perempuan Prof Agnes Widanti dan Sr Elsa CM bersama rombongan Tim Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang, tempat Romo Budi bertugas sebagai Pastor Kepala Campus Ministry.

Masih dari Kota Semarang hadir rombongan Komunitas Girli (Pinggir Kali) Kebon Dalem, Tim Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan, yakni komunitas karya kerasulan jurnalistik yang dirintis Romo Budi tiga belas tahun silam.

Ketua PeLiTA (Persaudaraan Lintas Agama) Setyawan Budi, sahabat-sahabat Romo Budi dari alumni UIN Walisongo ada Lukqman, Ulfah, dan Muqsith), serta Munif Ibnu Bams dari Lembaga Studi Sosial Agama (eLSA).

(Baca juga: Agar Toleransi Beragama Semakin Tercipta...)

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com