MALANG, KOMPAS.com - Akibat pasokan yang terbatas, garam di sejumlah pasar di Kota Malang langka. Kelangkaan garam itu terjadi sejak Hari Raya Idul Fitri 1438 H lalu.
Dentra Putra, salah satu pedagang di Pasar Besar Kota Malang mengatakan, kelangkaan terjadi untuk semua jenis garam. Mulai dari garam beryodium hingga garam non yodium atau garam grasak.
"Semua jenis garam langka, kemarin sempat seminggu lebih tidak ada garam," katanya, Selasa (11/7/2017).
Ia meyebutkan, garam yang dipesannya sejak seminggu yang lalu baru datang kemarin. Padahal biasanya, sekali pesan pasokan garam langsung datang.
Baca juga: Di Sekeliling Kita Laut, tetapi Nelayan Kesulitan Mendapatkan Garam...
Akibat langkanya pasokan garam tersebut, harga garam menjadi naik. Untuk garam beryodium naik dari Rp 2.500 menjadi Rp 3.500 per bungkus. Sementara untuk garam non yodium naik dari Rp 1.300 menjadi Rp 2.000 per bungkus.
Muhammad Sulkhan, pedagang yang lain mengatakan, sudah sejak beberapa hari ini dirinya tidak mendapatkan pasokan garam. Agen yang biasanya menjadi tempat dirinya kulakan garam tidak memiliki stok garam.
"Saya tanya ke agen, garam juga tidak ada," katanya.
Padahal, kebutuhan garam di lapaknya cukup tinggi. Dalam seminggu, dirinya bisa menjual hingga 20 bungkus garam. "Sekarang tidak ada garam. Sering ada orang mau beli tapi tidak ada," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto belum bisa memastikan sebab kelangkaan garam tersebut.
"Saya masih mau ngecek ke distributor. Wilayah Indonesia yang dikelilingi lautan kok langka garam, kan lucu," katanya.
Hingga saat ini, kelangkaan garam itu belum berpengaruh terhadap konsumsi pribadi warga. Hanya saja, bagi pemilik warung makan, dampak kelangkaan garam sudah mulai terasa.
"Kalau di rumah biasanya masih ada stok garam. Yang mulai merasakan justru pedagang. Mereka sudah merasakan kenaikan harga garam," jelasnya.
Baca juga: Cerita Petani Garam Tanpa Gudang Garam
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.