Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Febri dan Taman Baca Golek Ilmu, Motivator Pewujud Mimpi dari Grobogan

Kompas.com - 10/07/2017, 08:28 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

 

Rekan sekampus Tika, Selvi Ayu (23), warga Lampung menyampaikan, di kalangan teman-temannya di UNNES, Tika dikenal sebagai pribadi yang supel dan cerdas. Tika juga aktif di berbagai kegiatan dan organisasi kampus. 

"Tika itu peduli terhadap lingkungan sekitar. Kami mendukung sepenuhnya mewujudkan anak-anak di Dusun Welahan menjadi gemar membaca. Bahkan kami sering diajak ke rumahnya untuk sekadar bantu-bantu membimbing anak-anak," ucapnya.

Para tetangga Tika mendukung sepenuhnya keberadaan Taman Baca Golek Ilmu. Sejak saat itu secara bertahap anak-anak di Dusun Welahan mulai giat belajar dan membaca. Taman Baca Golek Ilmu bagaikan magnet yang menyedot antusias anak-anak supaya gemar membaca.

Apalagi Tika dikenal dekat dengan anak-anak. Subakti (52), tetangga Tika mengatakan, kini sangat mudah mencari anak-anaknya. Ia tinggal datang ke rumah Tika. 

"Mbak Tika itu ngemong (pandai momong anak-anak). Kalau tidak ada Mbak Tika, anak-anak juga rajin membaca di Taman Buku Golek Ilmu karena setiap hari buka. Kami senang anak-anak suka membaca, dulu biasanya cuma main di sawah," tutur Subakri.

(Baca juga: Dari Bekasi, Pegiat Literasi Membangun Mimpi...)

Seperti halnya anak-anak lain, Aditya Juliansah (10) kini lebih memilih menghabiskan waktu sepulang sekolah dengan membaca di Taman Baca Golek Ilmu.

"Bacaannya banyak. Bikin betah. Dulu tak ada akses membaca jadi kami memilih bermain di sawah. Kami ingin seperti Mbak Tika," kata Siswa SDN IV Wirosari ini.

Public Relation Gramedia, Azas Rifai mengatakan, Taman Baca Golek Ilmu adalah satu di antara pemenang Gramedia Reading Community Competition (GRCC). Taman Baca Golek Ilmu yang diprakarsai Tika berhasil menarik simpati dewan juri.

Pertimbangannya, sebagai pelopor literasi, Taman Baca Golek Ilmu yang didirikan pada 2013 itu terus bertahan di tengah gempuran keterbatasannya. Konsistensi kegiatan Taman Baca Golek Ilmu serta manfaat bagi warga sekitar patut diteladani.

Meski dari keluarga yang pas-pasan, semangat Tika sebagai pejuang pendidikan patut mendapatkan apresiasi. Anak seorang sopir itu berupaya keras mewujudkan Taman Baca Golek Ilmu.

Sedikit demi sedikit buku dikumpulkan dari saku pribadi maupun donasi hingga memenuhi rak buku. Dahulu hanya puluhan buku sekarang mencapai ribuan buku. 

Taman Baca Golek Ilmu, sambung dia, berperan penting untuk mencerdaskan warga dan mendorong anak-anak gemar membaca.

"Lihat saja Taman Baca Golek Ilmu, keluarga ini mengikhlaskan sebagian rumahnya sebagai taman baca. Perjuangannya bikin merinding meski di lokasi terpencil. Kondisi ekonomi pas-pasan saja perjuangannya seperti itu, kenapa yang kaya tidak mencontohnya," ungkapnya.

Berkat Tika pula, kini desa di kampungnya berencana akan membangun perpustakaan di Madrasah Diniyah setempat. Dengan perpustakaan ini, sebanyak 150 anak di dusun tersebut lebih giat belajar. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com