Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2017, 09:56 WIB
|
EditorLaksono Hari Wiwoho

NUNUKAN, KOMPAS.com – Konsulat Republik Indonesia di Kota Tawau, Malaysia, meminta majikan ikut bertanggung jawab jika tenaga kerja Indonesia yang mereka pekerjakan tertangkap aparat Malaysia dalam operasi menjaring pendatang tanpa izin atau Operasi Mega sejak 30 Juni 2017.

Juru bicara Konsulat RI di Tawau, Firman Agustin, mengatakan, hingga hari keenam operasi yang dilakukan di wilayah kerja KRI Tawau, aparat keamanan Malaysia telah menangkap 18 TKI yang diduga ilegal.

"Ke-18 orang WNI tersebut saat ini berada di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Rumah Detensi Imigrasi Tawau," kata Firman, Sabtu (8/7/2017).

(Baca juga Ratusan TKI Ilegal Ditangkap Malaysia, Indonesia Kirim Nota Diplomatik)

Ia menyebutkan bahwa Konsulat RI telah melakukan koordinasi dengan kantor imigrasi setempat untuk melakukan pendataan sebagai upaya melindungi TKI.

Dari verifikasi yang dilakukan, dipastikan bahwa ke-18 TKI itu berangkat dari Indonesia atau lahir dan tinggal di Malaysia tetapi tidak memiliki dokumen.

Beberapa dari mereka merupakan TKI yang memiliki izin kerja resmi, tetapi ditangkap aparat Malaysia karena bekerja tidak sesuai dengan izin kerja yang tertera di paspornya.

Sebagai upaya preventif, kata Firman, KRI di Tawau akan menghubungi para majikan atau perusahaan perkebunan kelapa sawit tempat TKI tersebut bekerja.

KRI akan meminta perusahaan turut bertanggung jawab apabila mereka sadar atau sengaja mempekerjakan TKI secara ilegal atau mempekerjakan TKI resmi tetapi bidang pekerjaannya tidak sesuai dengan visa kerja yang diberikan dengan alasan untuk menggantikan pekerja yang sedang cuti.

Malaysia menggelar Operasi Mega sehubungan dengan telah berakhirnya jangka waktu yang diberikan pemerintah setempat kepada Pendatang Tanpa Izin untuk mengikuti program rehiring atau pemutihan mulai Januari 2017.

Berdasarkan informasi yang diperoleh KRI Tawau, operasi tersebut akan terus berlangsung sampai ada keputusan lebih lanjut dari pemerintah Malaysia.

Pada Jumat kemarin, operasi yang dilakukan di wilayah kerja KRI Tawau, aparat keamanan pemerintah Malaysia telah menangkap 51 pendatang tanpa izin. Sebanyak 18 orang di antaranya diduga WNI atau TKI ilegal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com