Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid di Sumedang Diancam Bom Melalui Surat di Dalam Kotak Amal

Kompas.com - 08/07/2017, 09:16 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Masjid Al Hidayah di Dusun Simpang RT 02/RW 09, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mendapat ancaman bom pada Jumat (7/7/2017). 

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus, ancaman bom tersebut berasal dari sebuah surat yang ditemukan di dalam kotak amal yang dibuka seusai shalat Jumat, sekitar pukul 12.30 WIB. 

"Di dalam kotak amal tersebut ditemukan selebaran kertas putih bertuliskan tinta hitam dan dibungkus dengan uang kertas Rp 2,000. Setelah dibuka ternyata berisi ancaman teror," kata Yusri melalui ponselnya, Sabtu (8/7/2017) pagi. 

Adapun isi surat yang ditulis dengan tangan tersebut menyatakan dirinya sebagai anggota ISIS yang akan melakukan pengeboman di masjid tersebut. 

Pada akhir surat dia membeberkan identitasnya dengan mengaku sebagai Adnan dan Ari Bayu sebagai Pimpinan ISIS Medan yang beralamat di Desa Perkotaan, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Medan.

"Setelah itu Ketua DKM Mesjid Al-Hidayah, Ustaz Jejen Fahrudin melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Pamulihan," ucap Yusri.

Mendapat laporan tersebut,  Kepala Polsek Pamulihan Iptu Agus Permana beserta Kanit Binmas dan Banit Intelkam, Banit Reskrim, BBKTM Desa Ciptasari serta 1 orang anggota piket SPKT, mendatangi masjid untuk mengecek situasi, lokasi serta melakukan deteksi adanya barang-barang mencurigakan. 

Namun, ancaman bom yang tertulis dalam surat itu hingga saat ini dianggap tidak terbukti.

(Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Meneror Masjid Istiqlal dengan Ancaman Bom)

Kompas TV Keberangkatan pesawat Lion Air asal Denpasar tujuan Jakarta terpaksa dibatalkan, setelah seorang penumpang mengancam telah membawa bom. Pesawat yang hendak lepas landas itu, kemudian kembali ke apron dan para penumpang dievakuasi. Pelaku hingga kini masih diinterogasi polisi. Peristiwa ini terjadi saat Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulazis masih berada di Bali untuk berlibur setelah kunjungan kenegaraan di Indonesia. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, langsung turun tangan menyelesaikan kasus ancaman bom di Bandara Ngurah Rai, Bali. Sementara itu, kepanikan terjadi di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, saat seorang penumpang berteriak pesawat akan meledak karena bom seusai lepas landas. Pelaku ternyata adalah seorang warga negara Arab Saudi. Menyikapi kasus ini, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia langsung mendatangi pelaku di lokasi pemeriksaan di sebuah hotel di Kuta, Badung. Dari hasil pemeriksaan, diketahui kasus ini akibat salah komunikasi antar-penumpang. Pelaku pun langsung diizinkan melanjutkan perjalanan ke Jakarta dan tak dideportasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com