Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/07/2017, 06:08 WIB
|
EditorReni Susanti

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com – Sekelompok pemuda ini saling menyesap rokok elektrik seusai berbuka puasa bersama di sebuah hotel di Bandarlampung. 

"Enak loh ini rasa kopi," Kata Rian sambil mengisap rokok elektrik dan membuang asap dari mulut dan hidungnya, beberapa waktu lalu.

Asap tebal uap nikotin cair yang terbakar Vape, istilah rokok elektrik itu, mengundang perhatian anak-anak di sekitarnya.

"Aku mau kaya om itu, rokoknya keren asapnya banyak," kata Arsyad (6) yang terkagum melihat gerombolan pemuda merokok bersama.

Tak peduli siapa saja bisa menyimak kegiatan itu, sekelompok pemuda tersebut justru acuh dan membuang kepulan asap ke anak-anak yang menyaksikan mereka. Sesekali anak-anak tertawa riang menangkap asap rokok tebal yang diarahkan ke mereka.

Di Hotel itu, tak ada satu orang pun yang mau menegur para pemuda. Apalagi, Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Provinsi Lampung belum ketuk palu.

Tapi dari Lampung pula, asa untuk perang melawan tembakau digagas Komunitas Anggota Muda IAKMI (PAMI) Lampung. Mereka gencar menyosialisasikan bahaya tembakau ke berbagai sekolah. Mereka mau manyadarkan para siswa untuk tidak merokok.

"Jangankan di kalangan komunitas pemuda usia produktif, bahkan di sekolah yang sudah jelas harus terbebas dari asap rokok saja, kami tetap ditolak dengan alasan tertentu," kata Anggun Pretty Wulandari (22), Ketua PAMI Lampung.

Salah satu pihak yang menolak niat baik kegiatan PAMI adalah SMA 1 di Lampung Utara. Pihak guru tidak menginginkan pemuda PAMI menyosialisasikan Kawasan Tanpa Rokok.

"Guru sendiri yang menolak kami, karena dia sendiri pecandu rokok," tutur aktivis pengendalian tembakau di Lampung ini.

Penolakan ini membuat pegiat anti tembakau PAMI semakin tertantang untuk terus menyadarkan para pemuda bebas dari rokok. PAMI pun fokus mengkampanyekan “Keren Tanpa Rokok” di berbagai kampus dan sekolah. Mereka menyisipkan pesan pemuda bebas tanpa rokok lewat kegiatan seni dan budaya yang kreatif.

Hingga kini, baru empat sekolah di Lampung Tengah dan Lampung Utara yang menjadi binaan PAMI. Lampung Tengah sudah menerapkan Perda KTR, sedang Lampung Utara belum sama sekali. "Kami coba menggerakan anti tembakau pada kalangan pemuda lewat aspek kesehatan dan aspek ekonomi," ujarnya.

Sedangkan untuk kampus, baru Umitra yang sudah menolak sponsor dari produk rokok. "Kawan-kawan mulai menyadari, sebetulnya mendapat sponsor rokok dalam satu kegiatan juga mendapat target menjual rokok yang telah ditentukan oleh industri rokok," ucapnya.

Pada 31 Mei lalu, Hari Pengendalian Tembakau Sedunia diperingati. PAMI Lampung dengan sumber daya manusia yang terbatas terus mengkampanyekan bahaya rokok. Bersama aktivis kesehatan yang ada di Lampung, mereka menggalang petisi menolak rancangan RUU Pertembakauan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gelar Mudik Gratis Jakarta-Sumenep, Bupati Kampung Targetkan Ribuan Penumpang

Gelar Mudik Gratis Jakarta-Sumenep, Bupati Kampung Targetkan Ribuan Penumpang

Regional
Bupati Jekek Paparkan Prestasi Pemkab Wonogiri, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Penghargaan Tingkat Nasional

Bupati Jekek Paparkan Prestasi Pemkab Wonogiri, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Penghargaan Tingkat Nasional

Regional
Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Regional
Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Regional
Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Regional
Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Regional
Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Regional
Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Regional
Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke