Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Popularitasnya Anjlok, Ridwan Kamil Anggap Hasil Survei UIN Bandung Aneh

Kompas.com - 05/07/2017, 18:32 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai hasil survei yang dilakukan oleh Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati agak rancu.

Dalam survei itu, elektabilitas dan popularitas Ridwan Kamil anjlok tergerus sejumlah kandidat lainnya seperti Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Sektetaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa.

Baca juga: Survei: Popularitas dan Elektabilitas Ridwan Kamil di Jawa Barat Anjlok

Ridwan mengatakan, salah satu hal yang dinilai aneh adalah menurunnya tingkat popularitasnya.

"Cuma ada satu statement yang agak aneh, popularitas menurun. Dalam logika, survei tidak ada orang yang dulunya kenal tiba-tiba menjadi tidak kenal," ucap Ridwan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (5/7/2017).

Dia menilai, penurunan elektabilitas calon gubernur wajar terjadi. Namun menurutnya tidak mungkin orang yang sudah mengenal satu calon mendadak tidak ingat. Hal itulah yang dia anggap cukup rancu.

"Kalau elektabilitas menurun betul. Karena tadinya milih jadi teu beuki (tidak suka) maka tidak milih saya, (elektabilitas) jadi turun. Tapi dulunya kenal 20 persen misalkan, tiba-tiba menjadi tidak kenal kan gak mungkin tidak kenal karena udah keburu kenal. Jadi sedikit mempertanyakan ada statement bahwa popularitas menurun," tuturnya.

"Yang ada mah popularitas itu tidak berubah atau naik. Jadi tidak ada dalam keilmiahan survei yang namanya popularitas menurun, gitu saja. Asa aneh juga masa Pak Deddy Mizwar popularitasnya hanya 20 persen gitu. Semua juga tahu (popularitas) artis mah rata-rata di atas 90 persen," tambahnya.

Baca juga: Survei Poltracking Sebut Ridwan Kamil Menang Telak di Jawa Barat

Kendati begitu, ia menganggap survei itu menjadi bahan evaluasi untuk terus mendongkrak elektabilitas dan popularitasnya di mata masyarakat Jawa Barat.

"Jadi kalau survei-survei mah silakan saja, saya hanya menjadikan survei itu sebagai referensi untuk evaluasi," jelasnya.

Kompas TV Survei Elektabilitas Jelang Pilkada Jabar 2018
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com