Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airnav Komentari Jatuhnya Helikopter Basarnas

Kompas.com - 04/07/2017, 22:47 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - General Manager Airnav Indonesia cabang Semarang Kristanto ikut bersuara terkait insiden kecelakaan heli Basarnas di Temanggung, akhir pekan kemarin.

Menurut Kristanto, saat heli hilang kontak, petugas Airnav telah melakukan upaya pemanggilan kepada pilot untuk laporan. Dalam keadaan normal, semestinya pilot yang melaporkan ke pihak Airnav. Namun setelah dipanggil, pilot ternyata tak merespon.

"Saat last contact, pesawat (semestinya) melapor posisi. Pukul 16.20 WIB tidak ada kabar, lalu kami panggil-panggil, tak ada respons juga," ujar Kristanto di Semarang, Selasa (4/7/2017).

Setelah upaya pemanggilan gagal, Airnav kemudian meminta bantuan dari perwakilan Solo, Yogyakarta, dan Jakarta untuk melakukan pemanggilan yang sama. Namun upaya pemanggilan tetap gagal.

(Baca juga: Cuaca Dinyatakan Clear Sebelum Helikopter Basarnas Jatuh)

Kontak akhirnya berhasil ditemukan setelah teman Airnav di Kabupaten Pemalang mendapat informasi bahwa pesawat mengalami kecelakaan. "Saat itu, informasi yang didapat pesawat alami kecelakaan menabrak tebing," tambahnya.

Jauh sebelum heli terbang ke Dieng, Airnav mengaku mencoba menganalisa imbas letupan Kawah Sileri, apakah mengganggu penerbangan atau tidak. Saat itu tidak mendapatkan info, hingga ditetapkan siaga.

Pukul 15.00 WIB, Airnav mendapat rencana terbang untuk izin misi terbang Basarnas. Lalu Airnav mengisi semua data penerbangan di kawasan sekitar.

"Pesawat berangkat 16.03 WIB, di ketinggian 3000 FT. Pesawat normal. Cuaca yang diterima di lanumad clear, visibility 8 km. Semua informasi sudah kami sampaikan ke penerbang yang hendak ke Dieng," ucapnya.

(Baca juga: Soal Heli Basarnas, DPR Pertanyakan Keakuratan Informasi Cuaca BMKG)

 

Heli itu menurut kronologi Basarnas, terbang pukul 16.00 WIB, dan kehilangan kontak pada pukul 16.17 WIB. Pada 16.14 WIB, flight monitoring system (FMS) Basarnas mendeteksi pesawat berada di minimum safety altitude, yaitu di ketinggian 5400 FT.

Pukul 16.16 WIB, pesawat sudah hilang kontak. 16.17 WIB, local unit terminal (LUT) mendeteksi sinyal distress dari heli itu di Gunung Butak Temanggung.

Namun sinyal hilangnya kontak baru terkonfirmasi pada pukul 16.30 WIB. Setelah terkonfirmasi, SAR kemudian melakukan operasi menuju Gunung Butak. 

Kompas TV Kedelapan korban saat ini direkomendasikan untuk mendapat kenaikan pangkat kehormatan atas dedikasinya selama ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com