Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Foto Sungai Berwarna Merah di Bandung hingga Detik-detik Terakhir Helikopter Basarnas

Kompas.com - 04/07/2017, 09:18 WIB
Caroline Damanik

Penulis

KOMPAS.com - Suasana haru biru memenuhi kediaman keluarga para korban yang tewas dalam peristiwa jatuhnya helikopter Basarnas di Temanggung, Minggu (2/7/2017). Kedelapan korban dibawa oleh keluarga untuk dimakamkan di daerah tempat asal atau tempat tinggalnya selama ini.

Sejumlah keterangan saksi di sekitar lokasi jatuhnya pesawat juga menjadi pilihan pembaca Kompas.com. Warga sekitar mengaku melihat ada penumpang heli yang melambaikan tangan sebelum jatuh, warga yang lain mendengar suara mesin tersendat sebelum suara ledakan terdengar dari tebing Bukit Muntung.

Sementara itu di Bandung, foto air Sungai Pagarsih berwarna merah ramai diperbincangkan. Namun, warga dan pihak berwenang membantahnya. Mereka mengaku tak melihat adanya perubahan warna pada sungai sejak beberapa hari lalu.

Berikut ini 5 berita terpopuler dari seantero Nusantara sepanjang hari kemarin yang tak boleh Anda lewatkan:

1. Sungai di Bandung Berwarna Merah Jadi Viral, Ini Kejadian Sebenarnya

Salah satu foto sungai kecil di Kota Bandung tengah menyita perhatian masyarakat lantaran airnya yang berwarna merah menyerupai darah.

Gambar itu diunggah oleh pemilik akun Instagram @mang_utun_dadang pada Senin (2/7/2017) dini hari. Dalam postingannya, pemilik akun menyebut bahwa sungai tersebut berada di kawasan Pagarsih.

"Sungai pagarsih kota bdg, sore tadi #bdgjuaranacet" tulis @mang_utun_dadang dalam keterangan fotonya.

Kompas.com pun menelusuri kebenaran foto tersebut. Hasil pencarian menunjukkan bahwa sungai kecil itu bernama Babakan Irigasi yang berlokasi di samping Pasar Uleukan Pagarsih, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung.

Dari pantauan di lokasi pada Senin (3/7/2017) sore, kondisi sungai tak memperlihatkan adanya bekas warna merah seperti yang tengah viral di dunia maya.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Ridwan Kamil: Sudah Cukup Liburannya, Sekarang Kerja Keras


2. Berderai Air Mata, Ibu Korban Jatuhnya Helikopter Basarnas Jemput Jenazah Putranya

Sejumlah warga RT 03 RW 08 Desa Protomulyo, Kaliwungu Selatan, Kendal, Jawa Tengah, sibuk memasang tenda di rumah orangtua Maulana Affandi (26), Senin (3/7/2017).

Keluarga ini tengah berduka setelah Maulana yang selama ini bekerja di Basarnas Jawa Tengah dinyatakan tewas dalam jatuhnya helikopter Basarnas di Gunung Butak, Candiroto, Temanggung, Minggu (2/7/2017).

Di dalam rumah, ibu korban, Nur Khamidah (60), terus menangis. Ia seperti tidak percaya, kalau anak pertamanya, Maulana, menjadi salah satu korban meninggal dunia. Sementara itu, sang ayah, Kusnyoto (66), terus mengingatkan istrinya untuk tabah.

“Sabar ya, bu. Istighfar,” bisik Kusnyoto.

Beberapa menit kemudian, ibu dari dua anak itu lalu dipapah oleh suami dan anak bungsunya, Hafidz (19), menuju ke mobil hitam. Mereka akan berangkat menuju Semarang untuk menjemput jenazah anak tercintanya.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Status BBM Terakhir Affandi Sebelum Helikopter Basarnas Jatuh di Temanggung


3. Cari Potongan Tangan Tahir, Warga Tangkap dan Bedah Buaya Sepanjang 6 Meter

Warga Desa Pembeliangan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menangkap buaya sepanjang 6 meter dengan lebar badan 80 cm di Sungai Sebuku.

Buaya yang diduga menyerang Tahir, seorang nelayan desa setempat, itu ditangkap beramai-ramai oleh warga Desa Pembeliangan pada Minggu siang.

“Ditangkapnya jam 12.00 Wita. Buaya sepanjang 6 meter ini merupakan buaya terbesar yang pernah ditangkap warga,” ujar Kapolsek Sebuku AKP Syahrir Bajeng, Senin (3/7/2017).

Perut buaya yang sempat bertarung dengan Tahir tersebut kemudian dibedah warga untuk mencari potongan tangan kiri korban yang sempat dimangsanya.

Namun, warga tidak menemukan apa-apa setelah mencari potongan tangan kiri Tahir di dalam perut buaya. Bahkan warga juga tidak menemukan sisa tulang apapun di perut bangkai buaya tersebut.

“Diduga buaya ini yang menyerang warga, tapi setelah dibedah tidak ditemukan potongan tangan korban,” imbuhnya.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Bertarung dengan Buaya 7 Meter, Tahir Kehilangan Tangan Kirinya


4. Detik-detik Terakhir Helikopter Basarnas, Warga Lihat Penumpang Lambaikan Tangan

Ahmad, warga Dusun Bulu, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung, menjadi saksi mata detik-detik terakhir helikopter HR 3602 milik Basarnas sebelum jatuh di Bukit Muntung, Gunung Butak, Dusun Canggal Bulu, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung, Minggu (2/6/2017).

Warga yang mengaku bernama Ahmad itu mengatakan, saat itu, heli terbang rendah sekitar 15 meter dari atas masjid desa setempat sekitar pukul 16.00 WIB.

"Saya lihat ada penumpang heli yang lambaikan tangan," kata Ahmad, Minggu (2/7/2017) malam.

Selanjutnya, Ahmad melihat heli belok ke arah barat. Sekitar 10 menit kemudian, terdengar ledakan.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Teridentifikasi, Ini Daftar Nama 8 Korban Tewas Jatuhnya Helikopter Basarnas


5. Duka untuk Mereka yang Gugur dalam Jatuhnya Helikopter Basarnas

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono menyatakan rasa belasungkawanya atas insiden jatuhnya pesawat Helicopter Basarnas HR 3602 di Kabupaten Temanggung yang mengakibatkan delapan orang meninggal dunia.

Condro ingat betul bahwa helikopter Basarnas yang kecelakaan itu adalah helikopter yang digunakan untuk misi kemanusiaan. Heli itu, bersama heli milik Polri, melakukan tugas operasi kemanusiaan selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.

Selama arus mudik, heli berwarna oranye itu diposkan di Exit Grinsing, Batang, Jawa Tengah. Heli disiagakan untuk ikut membantu penanganan orang sakit di dalam tol, hingga ikut melakukan patroli lalu lintas.

“Rekan kami dari Basarnas masuk dalam operasi kemanusiaan selama Ramadhan dan hari raya, heli diposkan di exit Gringsing. Kami institusi kepolisian dan temen-teman TNI, pemerintahan, menyampaikan rasa duka mendalam atas gugurnya rekan kami teman Basarnas,” kata Condro, Senin (3/7/2017).

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Helikopter Basarnas Jatuh Setelah Tabrak Tebing Gunung Butak

 

 

Kompas TV Maria Elgyptia akan coba menggambarkan bagaimana sebenarnya bukit tempat helikopter Basarnas yang jatuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com