KENDAL, KOMPAS.com - Suasana haru mewarnai pemakaman jenazah korban helikopter Basarnas, Maulana Affandi di Dusun Sapen, Desa Boja, Kecamatan Boja, Kendal, Senin (3/7/2017) siang.
Rina Panuntun, istri Maulana Affandi, menyambut ambulan yang membawa jasad suaminya dengan tangisan. Bahkan orangtua korban tidak kuasa menahan sedih. Ia jatuh pingsan.
Menurut Rina, suaminya selesai melaksanakan tugas Senin sore ini. Rencananya, ia akan menggelar syukuran tedhak siten untuk anaknya, Selasa besok.
Sejumlah persiapan untuk acara sudah dibuat, termasuk kurungan ayam yang sudah dihias dengan kertas warna-warni. Namun takdir berkehendak lain.
(Baca juga: Sosok Maulana Affandi, Anak yang Penurut, Humas Basarnas yang Murah Hati)
“Rencananya mas Fandi akan pulang Senin malam karena besok Selasa akan menggelar tedhak siten,” kata Rina sambil mengusap air mata.
Tedhak siten adalah tradisi orang Jawa, untuk memperingati bayi yang memasuki usia 7 bulan. Dalam tradisi itu, anak dimasukkan ke dalam kurungan ayam. Di dalam kurungan itu, sebelumnya sudah diberi beberapa benda. Di antaranya, uang, mainan, dan sebagainya.
Sementara itu, Khumaidi, bapak mertua Affandi menambahkan, almarhum dimakamkan di pemakaman Sedapu Desa Boja. Pemakaman tersebut dipilih istri korban.
“Itu permintaan anak saya yang juga istri korban. Kami tidak berani menolaknya,” ucap Khumaidi.
(Baca juga: Status BBM Terakhir Affandi Sebelum Helikopter Basarnas Jatuh di Temanggung)
Sebelumnya, orangtua korban akan memakamkan Affandi di salah satu pemakaman umum di Dukuh Grogol Magelung Kaliwungu Selatan. Bahkan liang kuburnya sudah disiapkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.