Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jadi Incaran, Dankor Brimob Minta Anggotanya Tetap Waspada

Kompas.com - 03/07/2017, 16:17 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail meminta seluruh anggota Brimob di seluruh Indonesia untuk tetap waspada terhadap aksi teror yang belakangan menyerang anggota kepolisian.

“Waktu kejadian di Aceh itu saya sudah langsung perintahkan kepada seluruh jajaran saya melalui radiogram ke semua Dansat Brimob seluruh Indonesia untuk waspada,” kata Murad Ismail di Ambon, Senin (3/7/2017).

Dia menjelaskan, peningkatan kewaspadaan terhadap keselamatan diri setiap anggota dapat dilihat dari sistem pengamanan yang dilakukan anggota Brimob saat ini. Menurutnya, dalam kondisi dan situasi apapun, anggota Brimob harus tetap siaga.

“Seluruh anggota dimanapun berada, siang maupun malam, harus lebih waspada terhadap diri masing-masing,” pintanya.

(Baca juga: Pelaku Penusukan Anggota Brimob Punya Dua Identitas)

 

Dia mengatakan, peningkatan kewaspadaan harus dilakukan seluruh anggota Brimob termasuk di Polsek-Polsek, karena polisi terus menjadi incaran.

"Polisi selalu menangani banyak masalah dan penyakit masyarakat. Penyakit masyarakat itu ada ISIS, ada penjahat, ada pencuri, ada perampok, ada pemerkosa, itu yang selalu polisi tangani,” tuturnya.

Dia sendiri sangat menyayangkan insiden penikaman terhadap anggota Brimob di Jakarta beberapa waktu lalu.

“Pak Kapolri juga telah memberikan instruksi kepada seluruh Kapolda untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, dan saya selaku komandan Brimob juga telah menyampaikan itu kepada jajaran saya,” ungkapnya. 

(Baca juga: Penusuk Brimob Bertindak Sendirian, Tak Terkait Kelompok Teroris)

Kompas TV Menurut warga, Mulyadi dan keluarganya memang jarang bersosialisasi dengan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com