Catur Dikenal Sebagai Anggota Basarnas yang Loyal dan Profesional

WONOGIRI, KOMPAS.com - Catur Bambang Sulistyo (32), salah satu korban tewas kecelakaan helikopter Basarnas di Temanggung dikenal sebagai sosok yang loyal dan profesional dalam bekerja.

"Kita sungguh sangat kehilangan. Basarnas Surakarta sungguh sangat kehilangan sosok sahabat dan profesional sebagai tim SAR. Para korban adalah sosok yang loyal dan total dalam melaksanakan tugas," kata Basarnas Pos Surakarta, Yohan Tri Anggoro saat melayat ke rumah duka, Senin (3/7/2017).

Baca juga: Duka untuk Mereka yang Gugur dalam Jatuhnya Helikopter Basarnas

Sementara itu, keluarga dan rekan korban masih menunggu kedatangan jenazah almarhum Catur Bambang Sulistyo di rumah duka di Dusun Kayuloko, RT 2/ RW 3, Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah.

Dari informasi yang diperoleh keluarga duka, jenazah sudah diberangkatkan dari Semarang dan diperkirakan tiba pada pukul 12.00-13.00 WIB.

Almarhum Catur Bambang Sulistyo meninggalkan seorang istri dan dua anak. Kepergian Catur sungguh tak disangka oleh keluarga dan juga rekan korban di Basarnas.

Sebagai seorang profesional Search and Rescue (SAR), Catur dikenal sebagai sosok yang ulet dan baik kepada semua orang.

"Tidak ada cacatnya, baik kepada semua orang," kata Gohan, salah satu rekan Catur, Senin.

Catur Bambang Sulistyo tercatat bertugas di Basarnas Semarang Jawa Tengah.

Seperti diketahui, Helikopter HR 3602 menabrak Gunung Buthak pada hari Minggu (2/7/2017). Helikopter tersebut berencana terbang ke Dieng pasca-erupsi untuk memberikan sejumlah bantuan.

Baca juga: Korban Kecelakaan Helikopter Basarnas Diusulkan Naik Pangkat

Penyebab kecelakaan helikopter tersebut masih dalam penyelidikan. Delapan orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut dan mereka semuanya adalah penumpang helikopter.

Delapan korban meninggal tersebut adalah Kapten Laut (P) Haryanto (kru), Kapten Laut (P) Li Solihin (kru), Serka Mpu Hari Marsono (kru), dan Peltu LPU Budi Santoso (kru).

Korban dari anggota Basarnas antara lain Maulana Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti dan Catur Bambang Sulistyo.