Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Heli yang Jatuh di Temanggung Disebut Punya Jam Terbang Tinggi

Kompas.com - 03/07/2017, 13:06 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

GROBOGAN, KOMPAS.com - Oleh rekan-rekan kerjanya di Skadron Udara 400/Wing Udara 1/Puspenerbal TNI AL, Kapten Laut (P) Haryanto (32) disebut-sebut memiliki kemampuan terbang yang cakap, mumpuni dan profesional.

Pilot helikopter Basarnas yang jatuh di Bukit Muntung, Gunung Butak, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada Minggu (2/7/2017), itu tercatat mengantongi jam terbang yang tinggi.

Haryanto bahkan pernah mendapat tugas bergabung dengan kontingen Garuda selama setahun di Lebanon dalam misi United Nations Interim Force in Lebanon (Unifil).

"Kemampuan terbang beliau tak diragukan lagi. Tapi takdir berkata lain. Selamat jalan saudaraku, istirahatlah dengan tenang di sisi Allah SWT," kata Pratu Aris Setiawan, rekan korban di Skadron Udara 400/Wing Udara 1/Puspenerbal TNI AL saat di rumah duka, Senin (3/7/2017).

Baca juga: Detik-detik Terakhir Helikopter Basarnas, Warga Lihat Penumpang Lambaikan Tangan

Almarhum menghabiskan masa kecil hingga remaja di Dusun Pelemwulung, Desa Pulorejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, bersama kedua orangtuanya yang berprofesi sebagai petani.

Haryanto adalah putra pertama dari dua bersaudara pasangan Sali dan Marmi. Ia alumni SMAN 1 Purwodadi serta lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya.

dok. TNI AL Kapten Laut (P) Haryanto, pilot helikopter milik Basarnas yang jatuh di Bukit Muntung, Temanggung, Minggu (2/7/2017).

Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga putra. Kepribadiannya yang baik serta religius membuat rekan serta keluarga turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya.

Senin (3/7/2017), satu per satu pelayat terus berdatangan ke rumah duka. Sejumlah karangan bunga khususnya dari jajaran TNI terpampang di kawasan rumah duka.

"Masih menunggu upacara pelepasan di Lanumad TNI Semarang serta rencana dishalatkan di Lanal Semarang. Baru dipulangkan ke rumah duka," kata Sertu Toridin, rekan korban di Skadron Udara 400/Wing Udara 1/Puspenerbal TNI AL saat di rumah duka.

Untuk diketahui, helikopter milik Basarnas mengalami kecelakaan di Bukit Muntung, Gunung Butak, Dusun Canggal Bulu, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2017) sore.

Tercatat ada delapan penumpang termasuk pilot dan kopilot di helikopter nahas itu. Mereka terdiri atas anggota Basarnas Jateng dan beberapa orang dari kru helikopter.

Kapolda Jawa Tengah Irjend Pol Condo Kirono menyatakan, delapan penumpang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di lokasi kejadian.

Dijelaskannya, sebelum terbang, helikopter Basarnas HR 3602 tersebut melakukan dua kali penerbangan.

"Penerbangan pertama, pukul 10.00 WIB, mereka melakukan pantauan udara dari Brebes ke exit tol Gringsing (Batang). Saat itu, selain kru helikopter dan SAR Semarang, mereka juga membawa wartawan," jelas Condro.

Baca juga: Teridentifikasi, Ini Daftar Nama 8 Korban Tewas Jatuhnya Helikopter Basarnas

Setelah mendengar kabar adanya letupan Kawah Sileri di Dieng, Condro menambahkan, mereka diperintahkan membantu evakuasi korban. Dalam perjalanan kedua ini, tak ada wartawan yang turut serta.

Kompas TV Korban Helikopter Disemayamkan di RS Bhayangkara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com