Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Mengais Rezeki dari Kemacetan di Tol Cipali

Kompas.com - 03/07/2017, 06:00 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sementara itu, Marna, pendulang rezeki dadakan di tempat yang sama, menuturkan, dari berjualan air minum dalam kemasan botol di ruas jalan yang sama, dia bisa mengantongi uang Rp 500.000 dalam sehari.

Bedanya, angka yang dipegang Marna belum untung bersih. Dia mengaku mengeluarkan modal Rp 4.000 untuk setiap botol air minum dalam kemasan.

“Kalau untungnya, bisalah sehari bawa pulang Rp 100.000 pas macet mudik begini,” ujar Marna yang malu-malu saat dipotret.

Macet di Cipali

Pada Sabtu, kemacetan di ruas Tol Cipali yang dilintasi para pemudik untuk kembali ke Jakarta itu menggila mulai petang hari.

Contra-flow sampai diberlakukan untuk semua lajur jalan tol ini, memberlakukan semua lajur hanya untuk arah ke Jakarta, mulai sekitar pukul 17.30 WIB sampai pukul 19.00 WIB.

“Dari Kamis (29/6/2017), sudah begini macetnya. Tapi lawan arus baru sekarang,” ujar Rifki yang tinggal di kampung sekitar satu kilometer sejajar ruas Tol Cipali tempatnya berjualan.

(Baca juga: Buka Tutup Jalan di Tol Cipali Diberlakukan Selama Musim Mudik Lebaran)

Kompas.com, misalnya, butuh waktu lima jam terhitung dari KM 158 Tol Cipali, berlanjut ke Tol Jakarta-Cikampek, lalu berbelok ke Tol JORR, sampai tiba di Gerbang Tol Fatmawati 1, Jakarta Selatan. Waktu ini menggenapi 15 jam efektif perjalanan dari Salatiga ke Jakarta.

Itu sudah “tertolong” contra-flow satu lajur Tol Jakarta-Cikampek mulai KM 64-KM 35 selepas Tol Cipali. Sebelumnya di Tol Cipali, kemacetan juga baru dialami Kompas.com mulai KM 158.

Pelintas yang melaju lebih dulu malah terjebak kemacetan karena ada tabrakan beruntun di KM 53 hari itu sebelum contra flow diberlakukan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com