Penasaran Pada Payung Elektrik, Warga Serbu Masjid Baiturrahman

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Masjid Baiturrahman memang menjadi ikon bagi Provinsi Aceh. Masjid yang dibangun Sultan Iskandar Muda berkuasa, awalnya hanya memiliki satu kubah. Namun kini, masjid tersebut berdiri megah dengan tujuh kubah.

Tidak hanya itu, Masjid Baiturrahman kini dilengkapi fasilitas payung elektrik yang bentuknya sama dengan Masjid Nabawi di Madinah. Renovasi landscape dengan penambahan payung dan perluasan halaman masjid tersebut dilakukan sejak 2016. 

Karena penasaran dengan hadirnya payung elektrik bergaya Masjid Nabawi ini, warga berbondong-bondong berkunjung ke masjid. Sekaligus sebagai pengisi masa libur Lebaran di Banda Aceh.

Masjid yang terletak di pusat Kota Banda Aceh ini selain memiliki sejarah yang heroik juga memiliki struktur dan bentuk bangunan menarik. Tak heran banyak warga yang merasa tak sah jika berkunjung ke Banda Aceh tapi tidak menginjakkan kaki ke Baiturrahman. 

(Baca juga: Serunya Tradisi Lebaran di Nusantara, dari Aceh hingga Papua)

Pengunjungnya tak hanya dari Aceh atau provinsi tetangga. Tidak sedikit turis dari Malaysia singgah menikmati pemandangan baru Masjid Baiturrahman ini.

“Kami sengaja menghabiskan libur lebaran ke Banda Aceh untuk melihat seperti apa suasana masjid raya dan penasaran dengan payungnya, karena selama ini hanya dengar dari mulut ke mulut saja, jadi ingin melihat langsung,” ungkap Yenni pengunjung asal Medan, Sumatera Utara.

Tidak hanya sekadar melihat dan menikmati suasana senja di Baiturrahman, Yenni dan keluarga juga tak lupa berfoto mengabadikan kemegahan Masjid Baiturrahman.

Penasaran yang sama diungkapkan Ardiansyah, warga Aceh Jaya, dan Noorizah wisatawan asal Malaysia. “Kami hendak berkunjung ke Sabang dan kilometer nol, namun harus melihat dulu gambaran Masjid Baiturrahman, baru lanjutkan perjalanan ke Sabang,” ujar Noor.

(Baca juga: Berlebaran di Benua Raja, Istana Islam Melayu Terbesar di Aceh Tamiang)

Namun sayang, masih banyak warga dan pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Walau sudah dipasang peringatan untuk menjaga kebersihan namun sampah masih terlihat berserakan di halaman masjid. 

Direktur Utama PT Taman Wisara Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko