YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Ramadhan 2017 tinggal menyisakan empat hari lagi. Akan tetapi hal tersebut tak menghilangkan niat Edi Sumaryanto (42) untuk tetap membagikan santapan sahur secara gratis.
Sudah ratusan porsi santapan sahur gratis dibagikan pria kelahiran Yogyakarta selama Ramadhan ini.
Ya, dia adalah pedagang gudeg di Jalan Parangtritis nomor 90, Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Aksi sosialnya itu menjadi viral di media sosial lantaran membagikan santapan sahur gratis.
Selama bulan puasa Edi membagikan sahur gratis setiap Sabtu dan Minggu mulai pukul 02.00 WIB . Bukan tanpa sebab, warga Jalan Parangtritis nomor 88 itu membagikan santapan sahur secara cuma-cuma.
Baca juga: Mulai Senin, Pemudik Bisa Lewati Tol Gempol-Bangil Gratis
Ia mengaku terinspirasi nasehat orangtua tentang bersedekah tak akan mengurangi rezeki. Ia pun ingin membuktikannya dengan cara memberikan sahur gratis kepada siapapun.
"Sebetulnya kegiatan ini bukan ingin dikenal atau terkenal, tapi intinya kami ingin berbagi dan bermanfaat untuk bersama. Dalam berbagi ini kami juga tidak membatasi siapa yang bisa makan, kaya atau miskin tidak masalah," ujar Edi ketika berbincang dengan Kompas.com, Rabu (21/6/2017).
Edi mengatakan, ide memberikan sahur gratis itu sudah tercetus sebulan sebelum Ramadan tiba. Lantas idenya itu didiskusikan dengan mertuanya, Suparjilah (57), yang juga menjadi nama warung gudeg miliknya.
"Ternyata direspons dengan baik. Kemudian saya dan keluarga besar menyisihkan rezeki untuk sahur gratis ini. Dan ternyata, apa yang kami lakukan ini juga didukung teman-teman saya,” kata Edi yang sudah berjualan gudeg selama delapan tahun terakhir itu.
Baca juga: Selama Ramadhan, Kios Laundry Ini Terima Jasa Cuci Gratis Ditukar Doa
Edi mengatakan, santapan sahur yang dibagikannya itu hanya boleh dimakan di warungnya. Tak hanya nasi dan lauk pauk yang diberikannya secara gratis, pengunjung warung Gudeg Yu Jilah itu juga mendapatkan teh panas dan kerupuk tanpa biaya sepeser pun.
“Semua makanan kami masak sendiri. Menunya juga tidak hanya gudeg, tapi ganti-ganti. Kadang nasi dan telor, nasi dan daging, banyak variasinya. Sabtu dan Minggu kemarin, kami sediakan rendang ayam,” sebutnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan