Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Cagub di PAN, Honing Sani Ungkap 2 Fakta Tentang NTT

Kompas.com - 20/06/2017, 07:21 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Mantan anggota DPR RI dua periode Honing Sani, mendaftar sebagai bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) di Sekretariat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN), NTT, Senin (19/6/2017).

Honing datang bersama belasan orang tim sukses dan juga simpatisan. Mereka diterima Sekretaris DPW PAN NTT, Marthen Lenggu, Ketua Tim Tujuh, Cornelis Wungo serta jajaran pengurus PAN NTT.

Setelah mendaftar, Honing mengaku alasan dirinya mendaftar di sejumlah partai politik dan juga DPW PAN NTT sebagai bakal calon gubernur, karena ada dua fakta yang terjadi di NTT.

"Apa mimpi besar saya mengurus NTT. Ada dua fakta yang mengganggu saya untuk kemudian saya memberanikan diri memilih jalan untuk berkontestasi sebagai salah satu calon gubernur NTT lima tahun ke depan," ujarnya.

Pertama, data BPS menempatkan NTT sebagai provinsi termiskin ketiga di Indonesia. "Fakta kedua kita terkorup ke empat secara nasional, sehingga saya terganggu dengan itu," tegasnya.

(Baca juga: Pilkada NTT, Golkar Survei 8 Kader Terbaiknya)

Menurut Honing, pengalaman dua kali menang pemilu legislatif dan menjadi Anggota DPR RI daerah pemilihan NTT 1, paling tidak ia mengerti separuh dari NTT, mulai dari Labuan Bajo , Kabupaten Manggarai Barat, hingga Kabupaten Alor yang menjadi daerah pemilihannya.

"Saya sudah tidak lagi menjadi Anggota DPR (fraksi PDI-P). Saya pikir kasus saya itu semua pelaku politik di NTT sudah tahu. Kasus itulah justru yang membuat saya populer dan saya ini sekarang tidak lagi berpartai. Makanya saya punya fleksibilitas untuk boleh mendaftar di semua partai politik," sebutnya.

"Bila ada yang tanya bagaimana mungkin menjadi calon gubernur tanpa partai politik, saya bilang, DKI Jakarta secara terang benderang baik Agus, Anies, dan Ahok bukan orang partai politik tetapi maju sebagai calon gubernur dan didukung partai politik," tambahnya.

Honing mengaku tidak minder karena tidak berpartai. Pengalamannya dua kali sebagai Anggota DPR, menjadi dasar untuk mengerti soal regulasi, mengurus daerah, dan mengurus NTT.

Honing menyebutkan, saat mendaftar di partai politik sebagai bakal calon gubernur, ia belum bisa berbicara visi dan misi. Karena ia harus memiliki bakal calon wakil gubernur sebagai pendamping.

Baginya, mengurus pemerintahan adalah satu paket dan tidak sendiri, sehingga ketika menyusun visi dan misi tentang NTT, tentu harus melibatkan wakil. "Saya selalu berpandangan wakil bukan ban serep, wakil adalah partner," ucapnya.

(Baca juga: Pilkada NTT, 15 Kandidat Daftar ke PKPI)

Honing juga meminta kesediaan Ketua DPW PAN NTT Awang Notoprawiro, untuk mendampinginya sebagai bakal calon wakil gubernur.

Sekretaris DPW PAN NTT Marthen Lenggu mengku akan memikirkan tawaran dari Honing Sani dan akan didiskusikan lebih lanjut bersama semua kader PAN.

DPW PAN NTT, lanjut Marthen, bangga karena didatangi seorang putra terbaik di NTT dan tokoh muda yang sangat fenomenal lantaran pernah menjadi Anggota DPR RI 2 periode.

"PAN sangat terbuka dan membuka ruang kepada semua warga NTT untuk ikut berkompetisi. Saat ini kami hanya lima kursi di DPRD NTT, karena itu kami butuh koalisi, sehingga kita harus sama-sama bekerja keras untuk bisa berkoalisi dengan partai lain,"ucap Marthen.

Marthen menjelaskan, tahap pendaftaran ini adalah proses awal dan pihaknya akan melanjutkan ke DPP PAN untuk menentukan atau memutuskan siapa bakal calon gubernur yang akan diusung PAN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com