Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palabuhanratu Masuk Kawasan Geopark Ciletuh

Kompas.com - 17/06/2017, 07:39 WIB
Budiyanto

Penulis


SUKABUMI, KOMPAS.com -
Pantai Palabuhanratu yang berlokasi di selatan Sukabumi, Jawa Barat, hingga saat ini masih banyak dikunjungi wisatawan lokal dari berbagai daerah.

Pantainya membentang indah dari tempat pelelangan ikan (TPI) di Kecamatan Palabuhanratu hingga pantai Cibangban di Kecamatan Cisolok.

Saat ini, Palabuhanratu menjadi bagian perluasan dari Geopark (Taman Bumi) Ciletuh. Sejak Juni 2016 lalu, setelah masuk jaringan geopark nasional, namanya menjadi Geopark Ciletuh Palabuhanratu.

''Untuk di wilayah Palabuhanratu ini terdapat tujuh geosite unggulan,'' kata Sekretaris Tourism Information Center (TIC) Palabuhanratu, Risda Rosipah, dalam perbincangan dengan Kompas.com di Gedung TIC Palabuhanratu, Selasa (13/6/2017).

Dia pun merinci ketujuh obyek yaitu TPI, pantai Sukawayana, pantai Karang Hawu, Geyser Cipanas, Kasepuhan Adat Sinaresmi dan Puncak Habibie, serta Gedung Tourism Information Center (TIC).

''Termasuk gedung ini. Karena gedung ini nantinya akan menjadi Pusat Informasi Geopark Ciletuh Palabuhanratu,'' ujar Risda, yang juga Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Sukabumi.

Selain tujuh geosite unggulan, di wilayah Palabuhanratu - Cisolok terdapat juga beberapa lokasi lainnya. Di antaranya Kasepuhan Adat Cipta Gelar, Kasepuhan Adat Cipta Mulya, Situs Pangguyangan, Situs Cengkuk dan Gua Lalay.

Dengan masuknya Palabuhanratu menjadi bagian dari geopark, tentunya destinasi wisata area Palabuhanratu yang meliputi Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak dan Cisolok, harus lebih baik.

Makanya, lanjut Risda, pihaknya terus berupaya menyosialisasikan Geopark Ciletuh Palabuhanratu kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk wisatawan.

Adapun sosialisasi dilaksanakan dalam berbagai bentuk, seperti kegiatan bersih pantai (beach clean up), pembagian stiker dan juga pembagian kantong sampah kepada para pengunjung.

''Kami pun secara rutin bersama komunitas-komunitas membersihkan pantai dari sampah. Kami juga berharap agar para wisatawan juga peduli dan tidak membuang sampah di pantai,'' ungkap Risda.

Dari obyek-obyek yang ada di wilayah Palabuhanratu-Cisolok ini, mayoritas para wisatawan akan selalu mengunjungi pantai Karang Hawu. Pantai Karang Hawu yang berlokasi di Kecamatan Cisolok itu unik dan indah karena di tepi pantai terdapat batu karang dan tebing yang menjorok ke laut, dan ada batu karang yang membentuk tungku.

''Ada ungkapan dari para wisatawan, kalau enggak ke Pantai Karang Hawu berarti enggak ke Palabuhanratu,'' ucap Risda.

(baca: Wisatawan Geopark Ciletuh Palabuhanratu Keluhkan Jalan Rusak)

Seorang pengunjung, Eti Nuryanti (43), mengaku selalu mengunjungi Pantai Karang Hawu jika datang ke Palabuhanratu karena pemandangannya indah.

''Asik saja tempatnya. Suka juga difoto di sini karena pemandangannya bagus,'' ucap Eti, saat ditemui di Pantai Karang Hawu.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Dana Budiman, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Sukabumi untuk mengantisipasi membludaknya jumlah pengunjung pantai di Palabuhanratu.

Para pengunjung diharapkan menaati aturan selama berwisata di pantai tersebut.

''Hari ini sudah dibahas di Polres Sukabumi,'' jawab Budiman yang mengaku sedang mengikuti Rapat Koordinasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Pulau Belitung dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com, Jumat (16/6/2017)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com