Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus-bus Rute Ini Banyak yang Pasang Jaring Besi, Apa Alasannya?

Kompas.com - 15/06/2017, 08:38 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Wardi (35), baru saja turun dari bus Simpati Star dengan nomor polisi BL 7556 AA di Terminal Lhokseumawe, Rabu (14/6/2017) sore. Di dalam bus dengan dominasi cat warna kuning mengkilap itu sejumlah penumpang tertidur.

Terminal itu salah satu terminal wajib disinggahi oleh bus berbadan besar dengan layanan VIP itu. Belum terlihat kepadatan mudik di terminal tersebut.

“Masih belum padat, masih biasa saja. Penumpang juga masih lengang,” sebut Wardi, sopir dua pada bus tersebut.

Tampak bus patas dengan embel-embel VIP itu dipasang jaring besi pada bagian kaca depan sopir.

Pemasangan jaring tersebut bukannya tanpa alasan. Jalur yang dilalui bus Sumatera Utara-Aceh itu memang rawan dengan aksi pelemparan batu.

Tidak heran kalau banyak bus yang melayani rute tersebut melakukan hal serupa. Bahkan ada juga yang memasang jaring di seluruh kaca bus. Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi kerusakan bisa terkena batu yang dilempar oleh oknum tak bertanggung jawab.

Aksi pelemparan batu memang menjadi “hantu” tersendiri bagi para sopir bus rute tersebut.

“Baru semalam bus yang satu group dengan kami dilempari kacanya. Itu bus jenis double decker (dua tingkat). Pecah sebagian kaca depannya. Kena lempar di kawasan Kabupaten Stabat,” terang Wardi.

Dia mengaku beruntung bus yang dikendarainya belum pernah dilempari batu. “Alhamdulillah kami belum pernah,” katanya.

Masalahnya, sambung Wardi, ketika kaca depan pecah, tidak ada pilihan bagi sopir bus untuk melanjutkan perjalanan. Bus harus berhenti dan kembali ke pangkalan di Medan, Sumatera Utara.

“Syukur jika tidak kena sopir atau penumpang batu itu. Ini persoalan yang sudah lama,” katanya.

Baca juga: Bus Dilempari Batu, Sopir dan Penumpang Kejar Pelaku hingga Tertangkap

Menurut dia, peristiwa pelemparan batu paling sering terjadi di kawasan Stabat, Sumatera Utara, Aceh Timur, dan Aceh Utara.

“Namun, untuk kawasan Aceh tahun ini sepertinya sudah tidak pernah ada lagi pelemparan bus. Tahun-tahun sebelumnya ada,” katanya.

Bagi Wardi, keselamatan penumpang hal utama. Manajemen perusahaan itu meminta seluruh sopir mengutamakan keselamatan penumpang sehingga ketika kaca pecah, maka penumpang langsung dipindahkan ke bus lain.

“Jadi, sopir pasti berhenti jika kaca sudah dilempar. Sedapat mungkin kita kejar pelakunya. Masalahnya kalau mereka lari ke kawasan hutan kan susah juga,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Goenawan menyebutkan antisipasi pelemparan bus telah dilakukan. Seluruh Polres di lintas Sumatera telah diinstruksikan mengintensifkan patroli.

“Ada patroli kring serse,patroli dialogis sabhara dan lantas, serta deteksi aksi terhadap yang diduga kuat pelaku pelemparan bus dengan motivasi tertentu. Terpenting bagaimana kita berupaya menangkap pelakunya,” ujar Goenawan.

Dia mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengejaran pelaku pelemparan bus tersebut.

“Jika tertangkap, kita proses sesuai hukum. Kita tindak tegas,” katanya.

Baca juga: Kaca Mobil Pecah Dilempar Batu Saat Melintas di Jalan Raya Bawen

Kompas TV Pergoki Pencuri Kabel, Petugas di Lempar Batu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com