Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Lima Hari, Wacana Usang yang Ditolak Para Ulama

Kompas.com - 14/06/2017, 16:33 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Ayub Junaidi menilai, kebijakan sekolah lima hari yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), belum dikaji secara matang dan terburu-buru.

"Masak setiap ganti menteri harus ganti kebijakan, ini seolah-olah menjadi tradisi. Mestinya, menteri yang baru diangkat fokus saja untuk melanjutkan program menteri yang lama," kata Ayub kepada KOMPAS.com, Rabu (14/6/2017).

Wacana sekolah lima hari, sambung Ayub, sudah mengemuka sejak tahun 1994. Saat itu, wacana tersebut ditolak ulama-ulama besar di Jawa Timur.

"Itu wacana usang, dan coba dimunculkan lagi. Padahal kebijakan itu sudah ditolak. Aneh menurut saya, sudah lama ditolak tapi dimunculkan lagi," ucapnya.

(Baca juga:  Orangtua di Aceh Khawatir Full Day School Ganggu Waktu Anak Mengaji)

 

Ayub menambahkan, penolakan ulama-ulama di tahun 1994 sudah sangat jelas. Sekolah lima hari itu akan "membunuh" madrasah diniyah dan kegiatan mengaji di mushala-mushala yang ada di pedesaan.

"Keberadaan madrasah diniyah sudah lama ada, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Dan madrasah diniyah telah mencetak ulama- ulama besar di negeri ini," kata Politisi PKB tersebut.

Untuk itulah, Ayub berharap agar Mendikbud mencabut kebijakan tersebut, apalagi di daerah telah menimbulkan polemik.

(Baca juga: Guru dan Siswa Diniyah Demo Tolak Program Sekolah Lima Hari)

 

"Masih banyak hal yang harus diurusi oleh Menteri, jangan hanya ngurusi sesuatu yang baru dan justru menimbulkan polemik di masyarakat," pungkasnya. 

Kompas TV Mendikbud Wacanakan Sekolah 5 Hari Dalam Sepekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com