Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tapak Tilas Jejak Dakwah Pangeran Diponegoro di Masjid Langgar Agung Menoreh

Kompas.com - 13/06/2017, 12:08 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

Kompas TV Desa Semantin, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, yang dikenal sebagai centra penghasil kolang kaling.

Bangunan masjid seluas sekitar 8x18 persegi itu termasuk unik karena mirip dengan bangunan gereja pada umumnya dengan dominasi gaya Belanda.

Dari enam kubah yang ada, empat di antaranya kecil mirip kubah Gereja Bledug Semarang. Namun kubah utama dan kubah kecil di atas menara setinggi sekitar 25 meter mengadopsi kubah Masjid Nabawi di Makkah, Arab Saudi.

Masjid ini termasuk istimewa karena menyimpan mushaf Al Quran yang konon ditulis tangan oleh Pangeran Diponegoro. Di pagar depan masjid terdapat jam bencet, atau jam tradisional yang mengandalkan sinar matahari sebagai penanda waktu.

"Sampai sekarang, masjid ini belum pernah dipugar, karena memang ada aturan siapapun tidak boleh mengubah apapun bentuknya. Kami hanya merawatnya saja, membersihkan setiap hari, mengecat ulang dan sebagainya," ungkapnya.

Baca juga: Tiruan Jubah Pangeran Diponegoro Akan Dibuat

Walau begitu, Shodiq tidak menampik bahwa perawatan masjid bersejarah ini tergolong sulit dan mahal. Sebab, sebagian besar bahan-bahan bangunan masjid sudah berusia lawas sehingga membutuhkan perawatan khusus. Apalagi, untuk biaya perawatan, pihaknya hanya mengandalkan sumbangan para jemaah dan donatur.

"Sejauh ini belum ada anggaran dari pemerintah khusus untuk perawatan, misalnya kebutuhan air, listrik, kebersihan, semua dari jemaah maupun donatur. Sekarang kami sedang buat kanopi agar masjid mampu menampung jemaah lebih banyak, itu pun kami harus mengajukan proposal ke pemerintah daerah," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com