Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, "Surat Cinta" dari Kepala Sekolah untuk Wali Murid SD di Bantul

Kompas.com - 10/06/2017, 07:46 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Surat cinta" dari Kepala Sekolah SD Mutiara Persada di Bantul, Yogyakarta kepada orangtua murid ramai diperbincangkan netizen di jejaring sosial.

Surat ini bukan surat cinta sesungguhnya, melainkan surat motivasi bagi orangtua murid. Surat yang beredar ini mengatasnamakan SD Mutiara Persada di Bantul.

Di bagian kop surat tertera alamat, nomor kontak, dan tulisan "Pemerintah Kabupaten Bantul Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga SD Mutiara Persada di Bantul".

(Baca juga: Viral Porter Kembalikan Tas Berisi Rp 254 Juta, PT KAI Beri Penghargaan)

Perihal surat tersebut yakni "surat pribadi" yang ditujukan kepada orangtua murid siswa kelas 6 SD Mutiara Persada Bantul.

Berikut petikan surat yang beredar di media sosial tersebut:

Dengan hormat, Bersyukur melalui surat ini kami menjumpai Bpk/Ibu/Sdr. Orang tua / wali terbaik yang terus mendukung putra/putri meraih prestasi, bersinergi bersama kami, di Mutiara Persada.

Bersama surat ini kami sampaikan bahwa, Ujian anak Anda telah selesai. Saya tahu Anda cemas dan berharap anak Anda berhasil dalam ujiannya.

Tapi, mohon diingat, di tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman, yang tidak perlu mengerti Matematika.

Ada calon pengusaha, yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada calon musisi, yang nilai Kimia-nya tidak berarti. Ada calon olahragawan, yang lebih mementingkan fisik daripada fisika... di sekolah. Ada calon photografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini.

Sekiranya anak Anda lulus jadi yang teratas, hebat! Tapi bila tidak, mohon jangan rampas rasa percaya diri dan harga diri mereka. Katakan saja: "tidak apa-apa, itu hanya sekedar ujian."

Anak-anak itu diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup ini. Katakan pada mereka, tidak penting berapapun nilai ujian mereka, Anda mencintai mereka dan tak akan menghakimi mereka.

Lakukanlah ini, dan disaat itu, lihatlah anak Anda menaklukkan dunia. Sebuah ujian atau nilai rendah tak akan mencabut impian dan bakat mereka. Dan mohon, berhentilah berpikir bahwa hanya dokter dan insinyur yang bahagia di dunia ini.

Semoga surat ini bermanfaat dan dapat menyadarkan kita ttg sudut pandang terhadap anak" kita*. Amin mohon maaf apabila kurang berkenan

Bantul 9 Juni 2017

Kepala Sekolah Suwarsana M.Pd

Surat ini diunggah oleh pemilik akun Twitter @_yanskii. Ia menautkan foto surat tersebut dengan menulis "hormat sama kepala sekolahnya,".

Akun @JetVeetLev membalas kicauan akun itu dengan mengatakan bahwa surat semacam ini sebenarnya pernah beredar dalam Bahasa Inggris.

Ia pun menautkan foto surat serupa versi Bahasa Inggris. "Waw good ada di Indo. Ini pernah baca versi inggrisnya nihh," ujar @JetVeetLev.

Sementara itu, pemilik akun Twitter @dhuriat mengatakan, "Isinya memang pernah baca dimana gitu, tapi kepala sekolah ini membagikan surat ini ke orang tua siswa yang hebat... Jempol pak...????????????????????????????????????????".

Kemudian, akun Twitter @daniellsinaga menulis, "Ketika menjadi orang tua jangan memaksakan kehendak dan tidak bisa mensyukuri apa yang ada pada diri anak,".

Sampai pada Jumat pukul 23.00, kicauan @_yanskii tentang surat tersebut telah di-tweet ulang lebih dari 6.200 kali dan disukai lebih dari 2.700 kali.

Salah satu orangtua murid SD Bantul, Rudi Buntoro (42), membenarkan adanya surat tersebut. Menurut dia, surat ini dibagikan kepada sekitar 69 orangtua murid kelas 6 SD Bantul.

Pembagian tersebut dilakukan Jumat sekitar pukul 10.00 di aula sekolah, atau sebelum pengumuman mengenai nilai ujian akhir siswa kelas 6 SD tersebut.

Pembagian surat tersebut ternyata dalam rangka memotivasi orangtua agar menerima apa pun hasil ujian sang anak.

"Dibagi biar orangtua baca dulu (sebelum pengumuman hasil ujian akhir). Jadi untuk motivasi orangtua juga kalau misalnya nilai anaknya kurang bagus, kan biasanya orangtua marah-marah, ini supaya tidak marah-marah," ujar Rudi, saat dihubungi Kompas.com.

Menurut Rudi, surat serupa memang sudah pernah beredar di media sosial. Namun, kepala sekolah tersebut kemungkinan menyalin ulang karena materi surat yang positif.

"Menurut kepala sekolahnya itu bagus materinya, jadi dibagi ke orangtua murid untuk baca dulu," ujar dia. 

Rudi yang punya dua anak dan kebetulan kedua anaknya itu sama-sama duduk di bangku kelas 6 tersebut juga menerima surat ini.

(Baca juga: Pengendara dalam Video Polantas yang Viral Disebut Langgar Marka Jalan)

Melalui surat ini, orangtua menerima pesan bahwa tidak boleh memaksakan anak. Menurut dia, ada anak yang punya kemampuan di suatu bidang, tetapi lemah di bidang yang lain. "Intinya surat ini untuk memotivasi," ujar Rudi.

Soal surat ini kemudian menjadi viral di media sosial, dia mengambil nilai positifnya. Menurut dia, ini juga bisa menjadi pesan bagi orangtua lain bahwa tidak perlu marah kalau anak mengalami kekurangan di nilainya.

Justru, pada saat seperti itu, lanjut dia, anak membutuhkan dukungan untuk bangkit. "Jadi anak sekarang kan butuhnya suport, lebih diperhatikan," ujar Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com