Landas luncur ini sangat bersejarah karena dari titik ini hampir 50 tahun yang lalu manusia pertama berangkat meluncur dari bumi menuju bulan dalam misi Apollo 11 pada tahun 1969.
Peluncuran misi ini adalah kontrak ke-11 misi Commercial Resuply (CRS) dari NASA yang dilaksanakan oleh kontraktor perusahaan swasta SpaceX yang didirikan oleh Elon Musk, pendiri dan pemilik PayPal.
SpaceX CRS-11 membawa hampir 3 ton muatan (payload) untuk diantar ke International Space Station (Stasiun Antariksa Internasional/ISS). Di antara payload ini lah satu perangkat eksperimen ilmiah putra terbaik Del di dengan judul eksperimen "The Fermentation of Soybeans in Microgravity Experiment" (Fermentasi Kedelai Dalam Kondisi Mikrogravitasi).
ISS mengorbit pada ketinggian sekitar 400 km di atas Bumi dengan kecepatan orbit sekitar 7 km/detik. Jadi, ISS mengitari Bumi sekali setiap 93 menit. SpaceX CRS-11 akan bertemu dan berlabuh (docking) dengan ISS pada hari Senin malam WIB, 36 jam sesudah diluncurkan.
Eka menyebutkan, hasil penelitian itu akan diketahui sekitar 1,5 bulan ke depan. Diperkirakan paket akan mengorbit bumi 30 hari dan selebihnya paket itu dikirimkan kembali ke Indonesia persisnya ke Laguboti, Kabupaten Tobasa.
Pesan Eka kepada generasi muda sekarang berkaca pada semangat anak-anak Del melakukan penelitian agar tetap semangat dan tak pernah berhenti mencoba untuk berhasil.
"Curiosity and keep trying. Setiap pelajar harus menemukan pola belajar masing-masing, namun kuncinya utamanya adalah rasa penasaran dan tidak pernah berhenti mencoba. Itu yang bisa saya sarankan, Pak," tukas Eka.
Mentor yang tak mau menyebutkan usianya itu kemudian membeberkan resep Del melakukan pola ajar di sekolah unggulan itu dengan menyeimbangkan terori dan praktik.
"Kami berusaha untuk memberikan pengetahuan yang seimbang antara teori dan praktikal, Pak. Jadi mahasiswa tidak hanya belajar mengenai konsep, tetapi mampu juga menerapkan apa yang mereka pahami di kelas secara real," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.