Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Hewan Langka Bercorak Kuning Hitam hingga Riset Tempe Siswa Indonesia Tiba di Antariksa

Kompas.com - 08/06/2017, 09:02 WIB

Pantauan Kompas.com, Rabu (7/6/2017), pengguna media sosial Twitter ramai memperbincangkan salah satu foto gerbang tol ini.

Netizen menganggap, gerbang Tol Salatiga punya view bagus dengan latar belakang Gunung Merbabu. Dalam foto yang diunggah netizen, pemandangan Gunung Merbabu sedang cerah, dengan kondisi langit berwarna biru dan awan putih.

Pemilik akun @sdanars menulis, "Pemandangan gerbang tol Salatiga asyik banget. Tuh, biar pada puas bisa lihat gunung Merbabu. ????".

Ada pula yang menyamakan pemandangan gerbang Tol Salatiga dengan di luar negeri.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Ganjar Sebut Keindahan Gerbang Tol Salatiga Bisa Tarik Pengunjung


3. Pria Ini Disebut Hina Presiden dan Kapolri di Facebook Sejak 2016

KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI Kabid Humas Polda Sultra dan tersangka penghina presiden dan kapolri saat memberi keterangan pers di Mapolda Sultra.
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan bahwa NS (27), tersangka penghina Presiden dan Kapolri mulai memposting hal-hal bernada provokatif di Facebook sejak tahun 2016 lalu.

Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Soenarto mengungkapkan, sesuai pengakuan NS kepada penyidik, dia berani memposting status Facebook bernada kebencian kepada Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian setelah bergabung dengan sebuah grup Facebook.

Di grup itulah, pegawai kontrak PT Telkom Kendari itu mendapat banyak referensi sehingga turut melakukan postingan yang bernada provokatif.

“Dia berkomunikasi antar-anggota group Muslimnet dan mengunduh video-video yang berisikan ujaran kebencian atas banyaknya kelemahan Polri dan pemerintah dalam menangani suatu permasalahan," kata Soenarto dalam keterangan pers di Mapolda Sultra, Selasa (6/6/2017).

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Diduga Hina Presiden dan Kapolri di Facebook, Seorang Pegawai Kontrak Ditahan


4. Hewan Langka Bercorak Hitam dan Kuning Ditemukan di Bangka Belitung

Seekor hewan langka bercorak hitam dan kuning ditemukan di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Hewan karnivora berkelamin betina itu kini diamankan di penangkaran setelah sempat diperjualbelikan melalui media sosial.

“Termasuk dilindungi sesuai PP Nomor 7 Tahun 1999. Kami awalnya tahu dari media sosial, hendak dijual,” kata Ketua Animals Lovers Bangka Island (Alobi), Langkasani, Rabu (7/6/2017).

Hewan bernama latin Prionodon lingsang ini bertubuh ramping dan berekor panjang dengan corak warna kuning dan hitam.

Di daerah Bangka sendiri, kata Langkasani, masyarakat menyebut dengan nama keraras atau bukati. Hewan ini bertaring tajam serta lincah bergerak di atas pohon.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Burung Langka Luntur Gunung Ditemukan di Lereng Gunung Slamet

5. Dibawa Roket Misi NASA, Tempe Penelitian Siswa Indonesia Tiba di Antariksa

handout/Eko Trisno Para pelajar dan mahasiswa DEL Laguboti, Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara yang melakukan penelitian
Sebanyak 8 pelajar SMA Unggul dan 2 mahasiswa DEL Laguboti, Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara, melakukan penelitian fermentasi tempe di luar angkasa.

Hasil penelitian itu dibawa roket booster Falcon-9 dari landas luncur (launch pad) nomor 39-A di Pusat Antariksa Kennedy di Amerika Serikat.

Kepala SMA Unggul DEL Laguboti, Arini Desianti Parawi, menyebutkan, peluncuran roket yang membawa paket penelitian ilmiah 10 siswanya itu dilakukan pada Sabtu (3/6/2017) pukul 17.07 waktu Florida, Amerika Serikat, atau Minggu (4/6/2017) subuh pukul 04.07 WIB.

Menurut dia, peluncuran roket booster ini sangat bersejarah karena dari titik ini hampir 50 tahun lalu manusia pertama berangkat meluncur dari bumi menuju bulan dalam misi Apollo 11 pada tahun 1969.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Perjuangan Gomos Manalu, Anak Penjual Roti yang Pernah Diundang NASA

 

 

Kompas TV Seekor Macan Dahan yang Langka Ini Mati Terjepit Bebatuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com