Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Malioboro, Ikon Kota Yogyakarta?

Kompas.com - 06/06/2017, 13:10 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bagi para pengunjung atau pemudik yang pulang kampung ke Yogyakarta, tak lengkap rasanya jika tak mampir ke Malioboro, salah satu ikon Kota Gudeg ini. Malioboro selalu menjadi magnet bagi mereka yang berkunjung ke Yogyakarta.

Apa kabar Malioboro kini?

Kini, kondisi salah satu ikon Kota Yogyakarta itu sudah berubah. Tak ada lagi sepeda motor yang parkir di sebelah timur Jalan Maliboro seperti beberapa tahun silam.

Pejalan kaki kini bisa dengan leluasa melangkah di Jalan Malioboro setelah jalur pedestrian diperlebar.

Jalur pedestrian itu pun dilengkapi jalur khusus penyandang disabilitas. Di sepanjang jalur pedestrian itu juga disediakan tempat duduk bagi para wisatawan. Tempat duduk itu terbuat dari kayu dan batu. Pernak-pernik unik seperti pohon dan lampu hias mempercantik kawasan Malioboro.

Seorang pedestrian, Chika Floriska (20), mengatakan, saat ini tak ada ruginya jika berkunjung ke Malioboro. Sebab, ia yang menjadi pejalan kaki itu serasa dimanjakan dengan adanya jalur khusus pedestrian. Warga Jalan Jetis Pakel baru, Kecamatan Umbulharjo, itu merasa bangga jika swafoto dengan latar belakang Malioboro saat ini.

"Dari segi kenyamanan jelas lebih nyaman sekarang. Kalau dulu semrawut karena ada parkir motor," kata Cikha di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (3/6/2017).

KOMPAS.com/Teuku Muh Guci S Malioboro, kawasan yang selalu menjadi magnet bagi mereka yang berkunjung ke Yogyakarta. Kondisi salah satu ikon Kota Yogyakarta itu sudah berubah.
Chika pun mengaku lebih sering ke kawasan Malioboro untuk menikmati suasana pusat Kota Yogyakarta itu. Terkadang, dia pergi dengan keluarga atau teman kuliahnya yang belum pernah berkunjung ke Malioboro.

"Sekarang sebulan tiga kali, kalau dulu males ya karena ramai. Belum lagi macet," ujar Chika.

(Baca juga: Lahan Parkir Dipindah, Ada "Shuttle Bus" Gratis ke Malioboro)

Meski memiliki wajah baru, jalur khusus pejalan kaki itu baru sampai di depan Pasar Bringharjo.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY masih merevitalisasi jalur pedestrian di depan Museum Benteng Vredeburg, Sultan Agung, sampai titik nol.

Menurut Kepala Seksi Pembangunan Sarana Prasarana Cipta Karya Dinas PUP-ESDM DIY, Arief Azazi Zein, proses revitalisasi yang dimulai Maret 2017 itu sudah mencapai 32 persen.

"Targetnya November (2017) rampung," kata dia melalui sambungan telepon.

Meski masih dalam tahap revitalisasi, Arief mengatakan, tak semua jalur pedestrian diisolasi. Menurutnya, ada jalur yang masih bisa dilalui pejalan kaki. Selain itu, kata dia, wisatawan yang berkunjung masih bisa mengabadikan gambar.

"Beberapa spot terutama di titik nol masih bisa," tutur dia singkat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com