Buyung menjelaskan, niatannya tersebut untuk menunjukkan bahwa pantai selatan bukanlah sebuah momok menakutkan seperti pandangan masyarakat ketika ombak besarnya kerap memakan korban jiwa.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Diundang Prabowo Jelang Pilkada Jabar, Apa Syarat untuk Deddy Mizwar?
3. Buru Mangsa ke Perkampungan, Piton 7 Meter Ditangkap Warga
Seekor ular piton sepanjang 7 meter lebih yang diduga sedang kelaparan berburu mangsa hingga ke permukiman warga di Dusun Sungai Majene, Desa Kasano, Kecamatan Baras, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, Minggu petang (4/6/2017).
Piton dengan diameter sekitar 60 sentimeter itu diketahui sedang berburu kambing dan sapi milik warga. Ular besar yang mengejutkan warga ini baru bisa dijinakkan setelah satu jam warga berjibaku melumpuhkan hewan melata ini.
Juarno, salah satu warga mengaku terpaksa membunuh ular piton tersebut karena khawatir membahayakan keselamatan warga.
Rencananya, Juarno mengambil kulit ular tersebut dan akan menjualnya kepada pengepul kulit ular.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Petani yang Tewas Ditelan Ular Piton Masih Kenakan Sepatu Boots
4. 10 Menit Usai Terima Rp 20 Juta, Malthus Kena OTT
Baru saja selesai menerima Rp 20 juta dari Suheri, Kepala Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Malthus Hutagalung ditangkap penyidik Polda Sumut dalam operasi tangkap tangan ( OTT) di ruang kerjanya.
Hal itu terungkap dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (5/6/2017)
Kepada Ketua majelis hakim yang diketuai Ferry Sormin, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Agustini dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara menghadirkan saksi Kepala tim OTT Ramli Sembiring dan Zulbahri.
Zulbahri mengatakan, awal Januari 2017 pihaknya mendapat informasi dari masyarakat bahwa dalam mengurus penerbitan sertifikat tanah di kantor BPN Deliserdang, ada oknum yang diduga selalu melakukan pemerasan terhadap pemohon.
Polisi merespons informasi tersebut, 10 Februari 2017, Suheri berhasil ditemui polisi.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: KPK Geledah Rumah Ketua Komisi B DPRD Jatim di Surabaya
5. Panglima TNI Sebut Demokrasi Indonesia Tak Sesuai Pancasila
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menilai demokrasi yang dijalankan di Indonesia saat ini tidak lagi sejalan dengan Pancasila. Padahal, sila keempat yang termaktub di Pancasila sudah mengatur cara berdemokrasi di Indonesia.
"Demokrasi di Indonesia adalah sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Tidak seperti saat ini. Harusnya menggunakan musyawarah dan mufakat, bukan voting," ujar Gatot dalam ceramah kebangsaan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Minggu (4/6/2017).
Gatot mengaku berani mempertanggungjawabkan ucapannya itu. Karena, kondisi pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih jauh dari kata Pancasila.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Panglima TNI: UU Terorisme Masih Manjakan Teroris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.