Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik SMAN Taruna Nala, Sekolah Unggulan yang Baru Diresmikan Jokowi

Kompas.com - 05/06/2017, 19:24 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo sengaja datang untuk meresmikan SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur di Kelurahan Tlogowaru, Kota Malang, Sabtu (3/6/2017).

SMA Negeri Taruna Nala adalah sekolah berbasis ketarunaan dan ditetapkan menjadi sekolah unggulan yang memiliki asrama.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, sekolah ini didirikan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang handal serta inovatif.

"Salah satu misi kami mewujudkan sumber daya yang handal. Lewat pendidikan berdaya inovatif dan bertakwa," katanya.

Sekolah itu sengaja diberi nama Taruna Nala. Hal itu terinspirasi dari ketangguhan dan kegigihan Laksamana Nala.

"Kami bersama KASAL (Kepala Staf Angakatan Laut) memberi nama SMAN Nala terinspirasi oleh ketangguhan dan kegigihan Laksamana Nala dari Kerajaan Majapahit," tuturnya.

(Baca juga: Jokowi: Kalau Usia Produktif Tak Siap, Bisa Jadi Beban Negara)

Di awal berdirinya, sekolah itu mendapat respons yang positif. Jumlah pendaftar mencapai 547 orang, tapi yang diterima hanya 180 orang karena keterbatasan sarana dan prasarana.

Seperti dikutip dari Surya Online, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jatim, Saiful Rachman mengungkapkan, meski sudah dibatasi, daya tampung asrama tetap akan ditambah.

“Tinggal menambah tempat tidurnya saja. Asramanya tetap ada dua,” ucapnya.

Tidak hanya itu, jumlah rombongan belajar (rombel) yang semula rencananya akan diisi 26-28 pelajar akan ditambah menjadi 30 siswa.

“Meskipun jumlah rombel ditambah, ini masih di atas standar yang ditentukan Mendikbud. Normalnya, isi rombel itu sekitar 32 kursi,” ungkapnya.

Meski baru diresmikan, SMA Taruna sudah memiliki siswa kelas XI dan XII. Mereka adalah siswa berstatus mutasi dari sekolah yang awalnya berdiri dalam satu manajemen, yakni SMAN 10 Malang.

“Untuk kelas XI dan XII ini sudah melalui proses khusus di bawah pembinaan TNI AL. Dan mereka cukup antusias dengan itu,” tutur mantan Kepala Badan Diklat Jatim itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com