YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku mendukung revisi UU No 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme karena masih memberikan ruang bagi teroris.
Apalagi saat ini kelompok yang menamakan ISIS sudah masuk ke Asia Tenggara. Hal itu disampaikan Gatot saat menyampaikan materi bertajuk "Tantangan dan Peluang Menjadi Bangsa Pemenang di Kompetisi Global" dalam ceramah kebangsaan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Minggu (4/6/2017) malam.
"Kalau kita masih menggunakan undang-undang terorisme yang sekarang, kita sangat memanjakan para teroris," ucapnya.
Gatot menilai, gerakan ISIS di Marawi, Filipina. patut diwaspadai, karena berbatasan langsung dengan Indonesia.
Setelah bom Bali dan ledakan lainnya, Indonesia harus mewaspadai pergerakan terorisme. Saat ini, negara dan masyarakat harus menjadikan terorisme sebagai musuh bersama.
Pun demikian, pihaknya mengingatkan untuk memanfaatkan media sosial dengan baik sebab saat ini media sosial dimanfaatkan untuk menyebarkan terorisme.
"Teriak 'Allah Akbar' sama-sama bom-boman. Seperti di Suriah, padahal sama-sama Islam. Saat ini, yang perlu kita pikirkan juga penjajahan lewat media sosial, itu yang lebih berbahaya lagi," tuturnya.
(Baca juga: UU Terorisme Harus Jerat Orang yang Bergabung dengan Kelompok Teroris)
Seusai menjadi pembicara, Gatot menegaskan bahwa pihak TNI tak akan mengintervensi pembuatan UU terorisme.
"Tidak mau intervensi. Peran TNI disuruh apa pun siap karena keselamatan anak cucu bangsa Indonesia tergantung bagaimana yang meluluskan UU Teroris," ujarnya.
Pun demikian, dengan antisipasi ISIS yang sudah sampai ke Filina, bekerjasama dengan Filipina dan Malaysia. Operasi intelijen mulai dari Morotai, pulau terluar, menjaga kawasan pantai bekerja sama dengan kepolisian komponen masyarakat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.