Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marapi Meletus, Warga Dilarang Melakukan Aktivitas di Radius 3 Km

Kompas.com - 04/06/2017, 15:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas di sekitar Gunung Marapi (2.891 mdpl) yang meletus sebanyak dua kali, pada Minggu (4/6/2017).

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, terkait meletusnya gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat itu.

"PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius 3 km dari kawah atau puncak," ucap dia dalam siaran persnya.

Berdasarkan laporan PVMBG yang disampaikan kepada Posko BNPB, sebut Sutopo, letusan pertama gunung api yang ada di Sumatera Barat itu terjadi pukul 10:01 WIB, kolom abu tebal dengan tekanan sedang mengepul mencapai ketinggian 300 meter.

Letusan kedua pada pukul 10:22 WIB mencapai ketinggian 700 meter dari puncak. Tidak terdengar suara gemuruh dan dentuman dari Pos Marapi di Kota Bukittinggi yang berjarak 14 km di barat laut puncak.

"Erupsi ini termasuk tipe vulkanian kecil berupa lontaran bom vulkanik yang menyebar sekitar kawah, juga disertai kepulan abu hitam tebal yang menyebar sesuai arah angin. Erupsi ini merupakan ciri khas G. Marapi yang jarang disertai awan panas dan letusan berlangsung dalam waktu singkat," sebutnya.

"Hujan abu tipis terjadi di Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Letusan yang terjadi adalah wajar karena status Waspada. Tidak ada peningkatan status gunungapi. Statusnya Waspada (level II) sejak  3 Agustus 2011 hingga sekarang," tambah dia.

Menurut Sutopo, hingga saat ini tidak ada masyarakat yang mengungsi karena permukiman warga berada di luar dari radius 3 km sehingga kondisinya aman.

Dia menyebutkan, pasca letusan, kondisi Gunung Marapi tetap tenang. "Tidak terlihat adanya kenaikan aktivitas vulkanik. BPBD Kabupaten Solok dan BPBD Tanah Datar terus berkoordinasi dengan aparat setempat sekaligus mengambil upaya antisipasi," ujarnya.

BPBD ucap dia, melakukan pemantauan dampak letusan khususnya sebaran abu vulkanik. 

"Masyarakat diimbau tetap tenang. Tidak terpancing isu-isu menyesatkan. PVMBG akan menyampaikan peringatan dini lebih lanjut jika kondisi aktivitas gunung meningkat dan membahayakan," sebutnya.

Baca juga: Gunung Marapi Meletus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com