Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterjang Banjir Jelang Sahur, Sebagian Jalan Trans Sulawesi Amblas

Kompas.com - 04/06/2017, 07:46 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR,KOMPAS.com - Diguyur hujan sejak Sabtu sore hingga Minggu (4/6) dinihari membuat Kecamatan Pasangkayu Mamuju Utara Sulawesi Barat terendam banjir hingga setinggi satu meter.

Banjir akibat luapan Sungai Martajaya tidak hanya menyebabkan ruas jalan trans tergenang banjir, banjir juga menyebabkan Jalan Trans Sulawesi sebagian amblas hingga pengendara lintas propinsi harus melintas bergantian.

Banjir yang menerjang warga menjelang makan sahur ini membuat warga stres mempersiapkan makanan sahur bersama keluarga lantaran cemas barang dan perabotan mereka terancam terendam banjir.

“Kita stres selamatkan barang berharga sambil siapkan makan sahur karena khawatir banjir rendam perabotan rumah,” ujar I Nyoman Suartika, Kepala Dusun Taman Indah.

Intensitas hujan yang tinggi sejak dua hari terakhir di wilayah kabupaten mamuju utara, membuat Sungai Martajaya meluap hingga ke Jalan Trans Sulawesi. Banjir yang merendam pemukiman, perkantoran pemerintah dan jalan hingga setinggi 60 centimeter membuat salah satu titik Jalan Trans Sulawesi amblas hingga seperdua bahu jalan.

Akibatnya warga dan pengendara yang melintas terpaksa harus bergantian melintas di lokasi. Untuk menghindari tumpukan kendaraan di lokasi, petugas tim Tanggap Bencana Mamuju Utara yang meninjau lokasi banjir dan jalan amblas petugas terpaksa menerapkan buka tutup jalan secara bergantian.

Langkah ini dilakukan untuk menghindari adanya korban terjebak atau terjatuh ke dalam jalan amblas.

Selain merendam pemukiman warga dan Jalan Trans Sulawesi, banjir juga merendam dua kantor Pemerintah Daerah Mamuju Utara terendam banjir. Warga berharap pemerintah daerah segera membangun tanggul penahan banjir agar warga di Kelurahan Martajaya tidak menjadi langganan banjir setiap musim hujan.

Sungai Martajaya sudah sering kali luapan banjir hingga mebuat warga stres, namun hingga kini pemerintah daerah belum juga membuat tanggul penahan banjir sehingga menjadi langganan banjir setiap hujan deras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com