Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Yogyakarta Bakal Punya "Command Center" seperti di Bandung

Kompas.com - 03/06/2017, 11:14 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah fasilitas teknologi informasi dibangun di provinsi DI Yogyakarta pada tahun ini. Fasilitas berbasis teknologi informasi (TI) itu untuk mewujudkan DIY sebagai provinsi siber.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY, Rony Primanto Hari, mengatakan, pihaknya menyiapkan working space atau tempat yang terdapat komputer hi-tech untuk komunitas digital atau masyarakat yang ingin mengembangkan teknologi digital.

Di tempat itu, kata dia, komunitas digital atau masyarakat bisa saling tukar pikiran atau melakukan pelatihan.

"Akhir tahun ini selesai bisa dimanfaatkan netizen. Tempatnya di kantor kami di lantai bawah," tutur Rony di Yogyakarta, Sabtu (3/6/2017).

KOMPAS.com/Teuku Muh Guci S Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY, Rony Primanto Hari.
Sejalan dengan itu, lanjut dia, integrated development manajemen center (IDMC) akan segera dibangun pada Juni ini. Menurut dia, IDMC yang rencananya selesai Desember 2017 itu menyerupai fungsi command center di Kota Bandung yang dibangun Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

"Tapi konsepnya berbeda karena kewenangan pemerintah provinsi dengan kota/kabupaten berbeda. Fasilitas kami lebih ke arah perencanaan atau pengambil keputusan yang menjadi kewenangan provinsi," kata Rony.

(Baca juga: Ridwan Kamil: Tiap Kecamatan di Bandung Punya "Command Centre" )

Dia mengatakan, IDMC itu akan dibangun di Kantor Kepatihan, Jalan Malioboro. Meski konsepnya berbeda dengan command center buatan Ridwan Kamil, IDMC juga bisa memantau situasi dan kondisi DIY lantaran terkoneksi dengan CCTV yang ada.

"IDMC ini juga kami integrasikan juga dengan call center 112, yang akan dikoneksikan dengan rumah sakit, BPDD, kemudian juga sedang sistem lapor apa yang masyarakat keluhkan," tutur Rony.

Tak hanya membangun fasilitas, lanjut dia, pihaknya juga menggalang netizen seperti Forum Jogja IT, Masyarakat Digital Jogja, dan lainnya untuk mengembangkan konten positif melawan hoax. Sebab, menurut Rony, proses DIY menuju provinsi siber harus melibatkan berbagai pihak yang memiliki peran berbeda.

"Program ini digawangi oleh pentahelix yaitu masyarakat, komunitas, swasta, pemerintah, dan PT untuk memajukan Yogyakarta," ucap Rony.

Dia menyebutkan, pihaknya akan terus mengembangkan TI tanpa ada target.

"Teknologi berkembang terus, yang jelas kami sudah melangkah jauh," tambahnya.

Menurut Rony, pembangunan fasilitas berbasis IT itu melengkapi fasilitas berbasis TI yang sudah ada, antara lain aplikasi di ponsel pintar bernama Jogja Istimewa, program Jogja Belajar (JB) class, dan lainnya.

"Program pemerintah DIY ini untuk akselerasi pembangunan. Kami ingin memberikan layanan berbasis TI seperti digital goverment services sehingga pelayanan bisa lebih cepat, akuntabel, dan transparan," tutur Rony.

 

Kompas TV Tradisi Lepas Lampion Sambut Bulan Suci Ramadhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com