Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Sensasi Kopi Organik di Dataran Tinggi Lombok Barat

Kompas.com - 02/06/2017, 21:11 WIB
Karnia Septia

Penulis


Misbah menuturkan, kopi ini berasal dari biji kopi pilihan yang ditanam oleh para petani di Dusun Prabe. Dari 320 kepala keluarga yang tinggal di dusun ini, mayoritas berprofesi sebagai petani kopi. Mereka menggarap lebih dari 10 hektar lahan perkebunan kopi yang dikelola secara tumpang sari.

Kopi merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan masyarakat Dusun Prabe. Selain menjadi minuman, kopi menjadi andalan warga yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani kopi.

Tanaman kopi di Dusun Prabe sudah ada sejak zaman kerajaan. Tanaman ini tumbuh secara alami sejak nenek moyang dan dibudidayakan oleh warga sampai sekarang.

Dusun ini merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Lombok. Kopi dari Dusun Prabe sudah mendapatkan sertifikasi lahan organik dari LESOS sejak tahun 2012.

Hal ini karena biji kopi dari Dusun Prabe, ditanam secara alami dan organik. Pupuk yang digunakan pun merupakan pupuk organik, tanpa campuran pupuk kimia.

Bulan Mei merupakan waktu untuk memanen kopi. Setiap satu tahun sekali, warga memanen buah kopi yang sudah matang dan berwarna merah. Setelah dipetik, biji-biji kopi ini kemudian diproses menjadi kopi bubuk.

Misbah mengatakan, dulu sebelum ada peralatan untuk produksi kopi, warga membutuhkan waktu sekitar 15 hari untuk mendapatkan kualitas kopi yang bagus. Tetapi sekarang, untuk memproses buah kopi menjadi kopi hanya membutuhkan waktu selama satu minggu.

Proses pembuatan kopi sendiri cukup memakan waktu. Pertama kopi yang telah dipetik disortir sesuai warna buah kopi. Setelah itu buah kopi dicuci dan direndam di dalam air. Nantinya kopi yang mengapung akan dibuang. Ini menandakan bahwa biji kopi tersebut rusak.

Setelah disortir, kopi dimasukkan ke dalam mesin pengupas kulit ari. Kopi pun lalu dijemur di bawah terik matahari. Jika cuaca panas, kopi bisa kering dalam waktu tiga hari.

Setelah kering, biji-biji kopi kembali dimasukkan ke mesin pengupas kulit lendir. Setelah itu biji kopi kembali disortir. Biji kopi kualitas terbaiklah yang akan disangrai dan digiling menjadi kopi bubuk.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com