Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2017, 13:42 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Sebuah pondok pesantren (ponpes) yang terletak di Dusun Klumpit, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga mempunyai nama yang unik. Namanya, Pondok Pesantren " Pancasila".

"Nama Pancasila sendiri, supaya lebih mudah memasyarakat dan mudah diingat," kata Kiai Muhlasin, pendiri Ponpes Pancasila, saat ditemui pada Selasa (30/5/2017) petang.

Nama Pancasila ini terbukti membawa berkah. Bermula dari tanah seluas 700 meter persegi yang diwakafkan keluarga Haji Jumadi dan Hajah Marmi, Ponpes yang berdiri 10 September 1992 ini mendapat simpati dari masyarakat luas.

Sejumlah warga seperti Mukson, Haji Kaseh, Rahmad, dan Jarkimin dengan sukarela mewakafkan tanah mereka. Tanah tersebut digunakan untuk akses jalan dari asrama putra sampai ke jalan raya sepanjang kurang lebih 50 meter dengan lebar 2 meter.

"Berkat dukungan masyarakat, Pondok semakin berkembang dan alhamdulillah santri mulai banyak yang mengaji. Mulai dari usia SD sampai mahasiswa meski bangunannya seadanya. Santri putra bertempat di lantai satu dan santri putri di lantai dua," lanjutnya.

(Baca juga: Kiai Pondok Pesantren Pancasila: Ide Khilafah Harus Dilarang)

Melihat kondisi ini, Kiai Muhlasin merasa prihatin lantaran lokasi asrama santri putra dan putri menjadi satu. Ia ingin memperluas pondok, namun terbentur dengan keterbatasan tanah.

Kiai Muhlasin melihat ada sebidang tanah yang cukup luas, berada 50 meter di sebelah barat Pondok yang dipisahkan dengan permukiman penduduk.

Namun tanah tersebut dimiliki Yayasan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang rencananya akan dibangun perumahan.

Meski sempat ragu, Kiai Muhlasin memberanikan diri untuk membeli tanah tersebut guna perluasan pondok. Di luar dugaannya, pihak UKSW melepaskan tanah tersebut.

"Tanah tersebut kavlingan UKSW yang mana kepemilikan tanahnya punya sebelas pendeta. Alhamdulillah pada 9 September 1999 pondok dapat membebaskan tanah tersebut, kemudian dibangunlah asrama putri Ponpes Pancasila Darul Muhlasin," ujarnya.

Kiai Muhlasin mengaku, rasa pesimistis itu muncul karena perbedaan keyakinan antara dirinya dengan pemilik tanah. Selain itu, lokasi tanah yang berada di Jalan Fatmawati Salatiga ini sangat strategis dan bernilai ekonomi tinggi lantaran berada di dekat jalur utama Semarang-Solo.

Namun keraguannya itu akhrinya terbantahkan. Pendeta menyetujui permintaan Kiai Muhlasin.
"Alhamdulillah dilepas dengan harga normal," tandasnya.

(Baca juga: Perjuangan Seorang Ustaz Bangun Pesantren untuk Yatim dan Jompo)

"Tidak apa-apa pak Kiai. Kita sama-sama penggembala," kata Kiai Muhlasin, menirukan ucapan salah seorang pendeta yang ia temui saat itu.

Saat ini, Pesantren Pancasila yang bercorak salafiyah ini telah berkembang dan dikolaborasikan dengan sistem modern. Itu terlihat dengan berdirinya SMK Elektro Pancasila pada 2004 di sebelah selatan asrama putra dan dibukanya Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau setara SMP pada 2008 di sebelah barat asrama putri.

Para alumninya tersebar di berbagai daerah di Indonesia, baik di Jawa maupun luar Jawa seperti Pontianak, Jambi, Lampung, Padang. Para alumninya juga banyak yang telah mendirikan pondok pesantren dengan jumlah santri ribuan orang.

"Tercatat ada 26 pesantren yang didirikan para alumni. Di Kabupaten Semarang misalnya, ada pesantren Al Mina dan Nurul Amal di Bandungan, di Jambi ada pesantren Al Inayah Jambi itu punya 2.000 santri sekarang," ucapnya.

Tidak hanya nama pondok saja yang nasionalis, Kiai Muhlasin mengajarkan sikap, pandangan dan ajaran Islam yang washatiyah (moderat) dan Islam rahmatan lil'alamin. Tak heran pesantren ini kerap dikunjungi para pejabat, mulai dari bupati, wali kota, gubernur, hingga menteri.

"Mudah-mudahan keberadaan Ponpes Pancasila bisa membawa keberkahan dan kemanfaatan bagi masyarakat. Hanya Pak Presiden saja yang belum kesini," kelakar Kiai Muhlasin.

 (Judul dan isi artikel ini diubah atas keterangan tambahan dari narasumber.)

Kompas TV Pesantren Khusus Ini Ajarkan Seni Kaligrafi Al Quran

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Regional
Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Regional
6.000 Lampu Terangi Jalan Raya Bandung Barat, Hengky Kurniawan: Janji Politik Kami Tuntaskan

6.000 Lampu Terangi Jalan Raya Bandung Barat, Hengky Kurniawan: Janji Politik Kami Tuntaskan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com