Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascagempa Poso, Fenomena Air Muncul dari Dalam Tanah hingga Lumpur Bau Belerang

Kompas.com - 31/05/2017, 21:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Sumber ANTARA

JAKARTA, KOMPAS.com - Pascagempa yang terjadi di wilayah Wuasa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Solo, Sulawesi Tengah, di sejumlah lokasi, muncul air dari dalam tanah.

Fenomena tak lazim tersebut saat ini sedang dalam penyelidikan tim dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Idris Tunilele, aktivis lingkungan di Solo kepada kantor berita Antara mengatakan, saat ini tim BMKG sedang memeriksa munculnya air dari tanah pascagempa ini.

"Saya saat ini sedang mendampingi tim dari BMKG memeriksa air yang muncul dari dalam tanah, cukup banyak titiknya di Wuasa," kata Idris Tunilele, Rabu (31/5/2017).

Ia mengatakan, akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,6 yang menguncang wilayah itu dan dirasakan banyak masyarakat di sejumlah daerah di Sulteng, telah mengakibatkan tanah retak-retak dan air bermunculan ke permukaan tanah.

Masyarakat di Kecamatan Lore, Kabupaten Poso, kata Idris, hingga kini masih diliputi rasa takut menyusul gempa bumi cukup keras mengguncang wilayah tersebut.

Akibat gempa bumi, juga banyak rumah retak dan sarana ibadah mengalami kerusakan karena guncangan. Hingga kini, kebanyakan masyarakat tidak mau tinggal dalam rumah dan memilih untuk membangun tenda sementara untuk tempat beristirahat pada pagi dan malam hari.

Apalagi, kata dia, gempa susulan terus terjadi sehingga membuat masyarakat semakin takut untuk masuk ke rumah mereka.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng, Bartholemeus Tandigala, mengatakan saat gempa banyak warga di Kabupaten Poso terutama yang berada di pesisir pantai mengungsi karena khawatir jika ada tsunami.

Data sementara, kata dia, ada tiga warga di Kecamatan Lore yang mengalami luka-luka di bagian kepala karena kejatuhan batu bata saat gempa bumi.

Tidak ada korban jiwa, kecuali kerugian material akibat kerusakan sejumlah bangunan rumah, fasilitas pendidikan, dan rumah ibadah di wilayah itu.

Baca juga: Lima Rumah Roboh dan Puluhan Lain Retak akibat Gempa di Poso


Lumpur bau belerang

Fenomena lainnya adalah adanya tanah retak yang mengeluarkan bau belerang. Dari dalam retakan tanah itu keluar lumpur yang berbau belerang.

Tanah retak itu terdapat di Desa Watumaeta, Kecamatan Lore Utara, tepatnya di jalan raya yang dataran Napu dan Kota Palu.

Camat Lore Utara Yanson Tokare dihubungi Antara melalui telepon dari Poso, mengemukakan setelah usai meninjau lokasi yang terdampak gempa, ditemukan tiga titik tanah yang retak memotong jalan raya dengan ukuran sejengkal orang dewasa.

Baca juga: Gempa Poso Sebabkan Jalan Retak dan Mengeluarkan Asap Berbau Belerang

"Kalau di Desa Watumaeta, ada 3 titik tanah retak yang melintas di jalan hingga menebus rumah warga, keluar lumpur yang berbau seperti belerang," ujar Yanson.

Khusus Kecamatan Lore Utara, keretakan tanah itu juga terjadi di Desa Wuasa, sementara kerusakan lainnya berupa sejumlah bangunan rumah dan Sekolah Dasar.

Dari hasil peninjauannya, kerusakan di Desa Wuasa hampir mencapai 20 rumah sementara pagar tembok dan pagar kayu banyak yang roboh total.

Bupati Poso, Darmin Sigilipu, yang didampingi Wakil Bupati Poso, Samsuri, mengatakan kerusakan akibat gempa yang paling parah terjadi di wilayah Napu khususnya Desa Wuasa, Kecamatan Lore Utara.

Kompas TV Gempa di Poso Rusak Perkantoran dan Rumah Ibadah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com